Miris! Peralatan Wastafel Portable di Surabaya Mulai Dijarah Maling

Wastafel portable yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan sudah disebar di fasilitas umum hingga ke tingkat RW ternyata tak bertahan lama. Hal ini dikarenakan ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab.


Dari data yang dihimpun Kantor Berita RMOLJatim, sedikitnya ada 10 titik wastafel portable yang rusak bahkan peralatannya ada yang hilang, mulai dari kran air hingga tempat sabun antiseptik hilang akibat tangan usil orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian hilangnya peralatan wastafel portable terjadi di Taman Bungkul berupa tempat sabun hilang, di Pasar di kawasan Bulak Banteng wastafel juga hilang, di Pasar Sukolilo tempat sabunya juga hilang dan di Pintu Stadion Gelora 10 November, kran air, tempat sabu dan tempat tisu juga hilang serta di THR kran air hilang.

Dikonfirmasi atas rusak atau hilangnya fasilitas kebersihan itu, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR), Robben Rico tak menampiknya.

"Kerusakan memang ada, tapi tidak terlalu banyak. Tapi memang kan orang banyak. Jadi posisinya itu pecah, entah Itu patah itu memang ada," kata Robben Rico yanb juga menjabat Kabag Bina Program Pemkot Surabaya dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Rabu (1/4).

Robben menambahkan, setelah mengetahui adanya fasilitas kebersihan rusak bahkan hilang, pihaknya langsung melakukan perbaikan ketika menerima laporan dan kerusakan yang pada wastafel portable yang terpasang di banyak titik itu.

"Sudah saya sampaikan kepada teman-teman untuk langsung segera melakukan perbaikan. Dan stoknya sudah kita perbanyak, contohnya kran, yang ada di kawasan pasar keputran itu patah. Saya sendiri kalau secara logika itu besi kok bisa sampai patah. Artinya penggunaannya kasar atau bagaimana. Tapi Intinya kami sudah siap dengan spare part untuk pengantian," ujarnya.

Robben merincikan, yang paling banyak rusak ialah tempat sabun di wastafel portable. Menurutnya temuan dilapangan ada yang rusak dan hilang entah kemana.

"Saya mengimbau kepada warga Kota Surabaya. Ini adalah barangnya teman-teman juga, ini adalah barang yang digunakan untuk kepentingan bersama warga Surabaya. Saya berharap semuanya ikut membantu menjaga ikut merasa memiliki. Itu yang paling penting. Ini kita pasang bukan untuk gaya-gayaan, tapi untuk pelayanan (pencegahan covid-19)," harapnya.

Robben juga mengimbau agar warga yang menggunakan agar lebih bijak dan saling menjaga. Sebab menurutnya yang menggunakan tidak hanya warga Kota Surabaya saja, namun warga di luar yang sedang bekerja di Kota Surabaya.

"Harapannya semua yang menggunakan bisa dibersihkan. Sampahnya dibersihkan, terutama tisu bekas pakai agar dibuang ditempat sampah," akunya.

Sementara itu, Robben juga meminta seluruh warga Kota Surabaya, jika mengetahui dan mendapati, khususnya tandon air dan cairan disinfektan pada bilik sterilisasi habis bisa segera melaporkan ke Pemkot Surabaya.

"Warga bisa melaporkan ke seluruh aplikasi, mulai e-wadol, sapa warga dan command center 112. Karena kami juga memiliki keterbatasan untuk mengawasi, makanya kami mohon bantuan kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk melaporkan," pungkasnya.