Peduli Warga Surabaya di Luar Negeri, Pemkot Segera Kirim Surat Semua KBRI

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera mengirimkan surat kepada seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di Negara-negara sahabat, baik di wilayah Asia, Eropa maupun Timur Tengah. 


Surat yang dikirim bertujuan untuk meminta jumlah data penduduk Surabaya yang berada di luar negeri, agar Pemkot bisa memberikan intervensi kepada mereka di tengah pandemi Covid-19.

“Kita minta data penduduk Surabaya yang belajar dan bekerja di sana. Kebijakan ibu (wali kota) akan melakukan intervensi kepada mereka. Istilahnya memantau kesehatan mereka di sana di tengah wabah pandemi Covid-19 ini,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (2/4).

Eddy menyebut, meski Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap tidak ada penduduk Surabaya di luar negeri yang sakit di tengah wabah pandemi ini, namun setidaknya pemkot bisa mengetahui posisi dan kondisi mereka. Makanya, pihaknya memastikan segera mengirimkan surat tersebut.

“Kita buat surat, nanti mereka melaporkan datanya. Dan untuk intervensinya nanti kita tunggu dari data tersebut. Tapi, minimal kita tahu berapa warga kita yang ada di luar,” katanya.

Karenanya, pihaknya kembali menyatakan, segera mengirimkan surat tersebut kepada seluruh Kedutaan RI yang berada di Negara-negara sahabat. Data tersebut nantinya bakal menjadi ancuan pemkot dalam mengambil kebijakan intervensi kepada penduduk Surabaya yang ada di luar negeri.

“Saat ini surat sedang kami buat, nanti setelah diteken Ibu Wali Kota, surat langsung kami kirim via email,” terang Eddy.

Akan tetapi, Eddy juga mengimbau kepada seluruh warga Surabaya yang saat ini berada di luar negeri agar untuk sementara waktu tidak pulang ke tanah air, khususnya Surabaya. 

Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif social distancing untuk menekan penyebaran Covid-19.

“Selama pandemi (Covid-19) ini, kita juga minta mereka agar sementara tidak kembali ke tanah air, khususnya Surabaya, sampai pandemi ini selesai,” pungkasnya.