Camat Pakal Terapkan PSBB, Kendaraan Masuk Surabaya Lewati Pemeriksaan Ketat

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya memang masih belum serentak dilakukan di Surabaya. 


Namun ada beberapa titik dari 19 titik yang ditelah melakukan salah satunya dikawasan Kecamatan Pakal yang menjadi wilayah perbatasan dengan Kabupaten Gresik. 
Di Kecamatan Pakal misalnya, mulai dari jajaran kecamatan, Polsek dan Koramil telah melakukan screening kepada warga diluar Kota Surabaya yang tidak memiliki kepentingan untuk tidak masuk ke Surabaya. 

Penerapam PSBB disana dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Kendaraan yang melintas dimasukkan ke Terminal Benowo, disana pengendara dan penumpang mobil dilakukan pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan disiinfektan. Selain itu, yang tidak memiliki kepentingan diimbau kembali pulang. 

"Jadi semua kendaraan yang masuk ke Surabaya, baik itu kendaran pribadi, motor (dilakukan pengecekan). Selain truk bok sama truk yang besar untuk logistik, untuk perdagangan kita lepas," kata Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (3/4). 

Tranggono menambahkan, untuk kendaraan angkutan orang dan mobil pik up, dimasukan ke Terminal Benowo untuk dilakukan pengecekan dan strerilisasi dengan dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermal gun. 

"Nah untuk kendaraan pribadi, orangnya kita keluarkan kita semprot dan kita tanyakan KTP dan tujuannya mau kemana. Tadi ada yang ngaku, aku warga surabaya pak tapi mobil ku plat luar surabaya. Setelah kita cek oh benar warga surabaya, kita persilahkan untuk jalan. Nah untuk tujuan-tujuannya tidak jelas, selain kerja, berobat, pulang ke rumah, untuk tujuan jalan-jalan kita kembalikan (wisata)," Jelas Tranggono. 

Dari PSBB yang dilakukan, pihaknya juga sempat meminta satu rombongan, diimbau untuk kembali pulang. Sebab tujuannya hanya jalan-jalan ke Surabaya. 

"Artinya memang tidak terlalu ketat memang. Menyarankan, mengimbau. Kecuali yang suhunya diatas 38 kita sarankan untuk cek kesehatan. Tujuannya nggak jelas kita minta untuk kembali," pungkasnya.