Jurnalis Surabaya Bantu Ketahanan Pangan Masyarakat di Tengah Pandemi Corona

Dampak pandemi Corona serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan beberapa sektor perekonomian terpaksa lumpuh. Sehingga masyarakat memerlukan bantuan cepat dan nyata dalam menghadapi masa sulit tersebut.


Jurnalis asal Surabaya, Lely Yuana, menginisiasi gerakan Pangan untuk Rakyat Kecil Terdampak di Kota Surabaya. Sasarannya adalah para masyarakat kelas bawah. Satu paket bahan pangan diberikan secara cuma-cuma.

Sebagai tahap awal, Lely mendonasikan penghasilan pribadinya dalam bentuk 1 kwintal beras, 20 liter minyak goreng dan 40 kotak susu cair siap minum serta telur ayam. Rinciannya, 1 kepala keluarga mendapatkan 5 kilogram beras, 2 kotak susu dan 1 liter minyak goreng serta beberapa butir telur ayam.

Perempuan kelahiran Kediri tersebut mengungkapkan alasannya melakukan aksi sosial.

"Sebagai pewarta yang kerap terjun di lapangan, kami seringkali dihadapkan pada fakta yang ada termasuk kepanikan masyarakat dan kebijakan pemerintah karena memang tidak menyangka perluasan wabah ini," terang Lely pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (1/4).

Kepanikan tersebut, lanjutnya, bukan sekedar ancaman kesehatan akibat virus Covid-19 saja. Namun juga kebutuhan untuk melanjutkan hidup. Salah satunya adalah ketersediaan bahan pangan. Mengingat situasi ekonomi masih simpang siur.

Sementara beberapa pihak memilih memberikan bantuan lebih urgensi seperti Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer maupun sabun cuci tangan dan lain sebagainya.

"Saya memiliki keterbatasan waktu dan dana untuk mencari APD tersebut bagi masyarakat, maka saya melakukan langkah yang saya bisa melalui penghasilan kecil saya sebagai jurnalis maupun penulis lepas," lanjutnya.

Langkah yang ia pilih adalah memasok pangan. Ia mengutamakan beras produksi petani lokal.

"Harapannya agar perekonomian petani lokal kita tetap berjalan," tandasnya.

Bahkan Lely juga mendapatkan bantuan tambahan 20 kilogram beras dari rekannya. Antara lain Putri, Ongky, dan Fajar.

Paket pangan dan gizi kali ini dibagikan di Area Kota Surabaya mulai Ngagel, Nginden Raya, Manyar dan Bratang. Pembagian telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara cepat dan tepat sasaran.

"Pengiriman bantuan telah dilakukan secara door to door dan sesuai standar kesehatan yaitu menerapkan pola physical distancing serta dilengkapi APD. Semoga barokah buat penerima," ungkapnya.

Kendati masih dalam skala kecil, namun langkah tersebut diikuti oleh beberapa pihak baik dari rekan jurnalis maupun rekan sebaya. Salah satunya dari Bakorwil Madiun, Ribut. Mereka turut membagikan beras kepada rakyat terdampak.

Di sisi lain, ia mengungkapkan aksi kecil itu adalah cara untuk mengobati kerinduan kepada keluarga di kampung halaman.

Lely mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap berada di dalam kota sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pertama, guna menghindari kekhawatiran perluasan transimisi virus ke daerah lain. Dia juga menerapkan pola Work From Home (WFH) satu hari di lapangan satu hari kerja agar tetap berada di garda depan mengabarkan dan mengajak masyarakat optimistis.

"Aksi sosial secara nyata adalah cara saya menghibur diri. Sekaligus mengobati keinginan saya untuk pulang ke kampung halaman di Kediri," pungkasnya.