Guna memperkuat sinergi pemerintah dengan masyarakat dalam memerangi penyebaran virus Corona atu Covid-19, Task Force Kemanusiaan - Kantin ITS membentuk program bernama “Gerakan Masyarakat Steril”.
- Antisipasi Kejahatan Jalanan, Pemkot Surabaya Siagakan Satpol PP 24 Jam
- Terapkan Sistem Silvofischery, Wali Kota Eri Cahyadi Panen 1,25 Ton Ikan Bandeng di Mangrove Wonorejo
- Oknum Petinggi Satpol PP Surabaya Diduga Jual Barang Hasil Penertiban Bernilai Ratusan Juta Rupiah
“Program pemberdayaan ini bernama Gerakan Masyarakat Steril, ini merupakan sebuah gerakan masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap steril secara mandiri. Jika gerakan ini dilakukan di seluruh pelosok daerah, maka persebaran virus dapat direduksi, bahkan dihilangkan,” jelas Ketua TFK - Kantin ITS, Radian Jadid, melalui pesan singkat yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (3/4).
Langkah awal program, masih menurut Radian, adalah pemberian edukasi tentang tujuan program dalam skala kecil, yaitu lingkungan terdekat atau kampung. “Diberikan kesadaran kepada masyarakat, bahwa tugas masyarakat dalam mitigasi bencana wabah ini hanyalah satu, yaitu menjaga diri dan lingkungan terdekatnya untuk tidak terpapar covid 19,” tuturnya.
Beberapa langkah penanganan telah diambil baik oleh pemerintah pusat, juga pemerintah daerah untuk menangani bencana nasional ini. Himbauan bekerja dari rumah dan social distancing sudah disosialisasikan. Pembersihan tempat-tempat umum dengan disinfektan, rapid test, sampai menyiapkan satu pulau untuk isolasi pasien positif juga sudah diupayakan.
Dalam pandangan TFK Kantin ITS, langkah penanganan yang sudah diambil perlu dilengkapi dengan lebih melibatkan masyarakat secara luas.
“Tidak hanya dengan mengurangi kegiatan berkumpul dan diam di rumah, masyarakat bisa diberdayakan untuk melindungi diri dan lingkungannya. Dan dengan memberdayakan masyarakat maka, area sterilisasi bisa diperluas, pembuatan bilik sterilisasi bisa lebih banyak, dan pola hidup higienis bisa tertanam,” tuturnya.
Jika upaya-upaya sterilisasi ini segera dijalankan secara bersama-sama, sambungnya, maka gerakan akan membesar, mengamankan lingkungan warga desa, kecamatan, kota/kabupaten dan bisa meluas menjadi upaya ketahanan kesehatan massal berbasis kemandirian masyarakat secara nasional.
“Gerakan Masyarakat Steril ini apabila ditambah oleh dukungan pemerintah dengan pemberian kemudahan, fasilitas serta pemenuhan kekurangan kebutuhan atas upaya madiri yang telah dilakukan, maka tidak akan membutuhkan waktu lama bagi bagsa Indonesia untuk keluar dan bersih dari pandemi Covid-19,” demikian Radian.
- Sebanyak 14.846 Pemilih Pemula di Bandung Belum Miliki KTP-el Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
- LPSK Terima Permohonan Perlindungan 10 Korban di Peristiwa Kanjuruhan
- Selama 2021, Aplikasi WargaKu Surabaya Sudah Terima 11.316 Pengaduan