Alat Tes Sepesimen Dari Swiss Tiba, Pemerintah Targetkan 300 Ribu Orang Dites Dalam Sebulan

Alat tes spesimen dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang didatangkan dari Swiss akhirnya tiba pada Sabtu (4/4) lalu.


Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Mahendra Sinulingga menargetkan, alat yang didatangkan mampu mengetes 300 ribu spesimen dalam sebulan.

"Dengan (perangkat) ini kita harapkan dengan setiap hari ada tes 5 ribu, 10 ribu. Dalam sebulan bisa 300 ribu orang yang dites," kata Arya Mahendra Sinulingga di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/4).

"Jadi bisa mengejar (jumlah) orang yang bisa dites dengan PCR, kepastiaan terkena corona atau tidak," sambungnya.

Adapun perangkat tes PCR yang didatangkan pemerintah terdapat dua jenis. Yakni, perangkat PCR Automatic RNA Ekstractor dan Light Cycle Detector PCR.

"Ada yang manual, ada yang matic juga. Ini kita hadirkan dua buah untuk bisa mengetes," sebut Arya Mahendra Sinulingga.

Detilnya, untuk perangkat PCR Automatic RNA Ekstractor didatangkan sebanyak dua unit.

Diperkirakan, perangkat jenis ini mampu melakukan tes sebanyak 1.000 spesimen per hari.

Sementara untuk Light Cycle Detector PCR didatangkan sebanyak 18 unit, dengan kapasitas tes 500 spesimen per hari.

“Jadi dengan alat ini kalau sudah terinstal alat tersebut akan bisa satu hari mencapai 9 ribu sampai 10 ribu tiap hari, kita bisa ketahui hasil tes. Jadi di samping jumlah, kecepatannya juga sangat tinggi," demikian Arya Sinulingga.