Kendatipun virus corona penyebarannya dari China, namun kegiatan ekspor impor dari atau ke Indonesia-China, masih terus mendominasi.
- Tiga Penghargaan Disabet PJB di Ajang IHCA – VII 2021
- Pameran Indonesia International Food Exhibition 2023 Resmi Dibuka oleh Krista Exhibitions
- Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, bank bjb Perkuat Digitalisasi
"Memang dampak dari Corona, ekspor impor terjadi penurunan antara 20 hingga 40 persen. Tetapi, ada Corona atau tidak, kegiatan ekspor impor Indonesia-China masih mendominasi," kata Ketua DPC Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Surabaya, Steven Lasawengen saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (8/4).
Steven merinci, untuk impor terjadi penurunan hingga 40 persen. Sementara, untuk ekspor terjadi penurunan hingga 20 persen.
Ekspor impor Indonesia-China, lanjut Steven, recoverynya cukup baik. Sebab, setelah terjadi penurunan pengiriman logistik, kini sudah mulai naik. Tidak seperti dari atau ke Indonesia dengan negara selain China, yang masih stagnan menurun.
Sementara, meski terjadi penurunan di dunia transportasi laut, pihak perusahan transportasi laut, tetap tidak akan mengurangi jumlah ABK.
"Sejauh ini, belum ada perusahaan transportasi yang tutup. Memang, omset menurun. Tapi kita tidak bisa mengurangi jumlah ABK (anak buah kapal), karena itu sudah standar peraturan," lanjut Steven.
"Kita memaklumi, kalau perdagangan lesu, otomatis tranportasi juga lesu. Apa yang mau diangkut. Tetapi, kita hanya berharap tidak ada lockdown di tranportasi laut, khususnya logistik," lanjutnya
Wacana lockdown di transportasi laut, memang belum ada. Tetapi, Steven mengkhawatirkan jika sampai wacana itu muncul ketika pandemi corona tidak berakhir sampai beberapa bulan ke depan.
- BTN Prediksi Sektor Perumahan Terdongkrak dengan Harga Komoditas yang lagi Booming
- Presiden Jokowi Tinjau Produksi Benih Binaan bank bjb di Subang
- HUT RI Ke-75, KAI Daop 8 Surabaya Beri Diskon 75 Persen