Wakil Bupat Sidoarjo H.Nur Ahmad Syaifuddin meminta masyarakat tidak mengucilkan siapapun yang berstatus ODP, PDP maupun pasien positif Corona.
- Raperda APBD Jatim TA 2024 Disetujui, Gubernur Khofifah: Anggaran Belanja Rp 33,2 Triliun untuk Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Jatim
- DPRD Lamongan Setujui Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2021
- Penyesuaian Harga Jadi Momentum Perbaikan Struktur Pemberian Subsidi
Pasalnya, saat ini sudah terjadi kondisi masyarakat yang sangat berlebihan dalam menyikapi virus corona, bahkan menjurus pada hal hal yang salah.
“Ada kasus satu perawat yang menangani pasien positif, diusir dari tempat kosnya karena rasa takut berlebihan. Kalau seperti ini terus, siapa nanti yang mau merawat pasien yang sakit. Ini tidak benar dan sangat mengganggu kita,” ujar Wabup Nur Ahmad, Kamis (9/4).
Menurut Wabup, sikap bahu membahu dalam upaya memutus matai rantai penyebaran virus ini, memang sangat dibutuhkan, namun tanpa mengucilkan orang yang masuk dalam kategori ODP, PDP maupun pasien positif.
“Semua sudah ada SOP nya dalam menangani pasien ini. Jadi bersikap wajar namun tetap bisa menjaga diri,” jelas Wabup Nur Ahmad.
Wabup menyatakan, saat ini banyak sekali kabar hoax, yang menjadikan masyarakat takut menguburkan jenasah tetangganya sendiri ketika meninggal dunia. Apalagi jika tetangganya itu meninggal secara mendadak.
“Virus ini tidak membuat orang tiba-tiba meninggal dunia. Kalau ada yang seperti itu, bisa jadi karena serangan jantung atau darah tinggi. Makanya kita terus beri pemahaman, agar tidak terjadi salah persepsi,” ujar Wabup lagi.
Sementara itu, dari data yang ada, untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan sembuh sebanyak 13 orang dan 1 pasien positif dinyatakan sembuh.
- Direksi PDAM Tandatangani Pakta Integritas dan Kontrak Kinerja, Komitmen Seluruh Warga Surabaya Teraliri Air
- Kodim 0803 Madiun Bagikan Ratusan paket Sembako ke Pemulung
- Gebyar Santunan, Gubenur Jatim bersama Bupati Tuban Santuni 2000 Yatim Piatu dan Dhuafa