Surat Ke Camat Tuai Kritik, Stafsus Jokowi Minta Maaf

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra akhirnya meminta maaf telah menerbitkan surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditujukan ke para camat di Indonesia.


Surat itu berisi titipan ke camat agar perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), diikutkan dalam Relawan Lawan Covid-19 yang dijalankan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Dalam surat perihal klarifikasi dan permohonan maaf yang ditujukan kepada media, bos Amartha itu meminta maaf suratnya telah menimbulkan polemik di publik.

Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan padanya. Menurutnya, berbagai kritik itu akan menjadi pelajaran penting baginya sebagai anak muda yang ingin terus memberikan kontribusi untuk negeri. Sehingga  tetap mengikuti kaidah aturan dalam sistem birokrasi.

“Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut,” tegasnya dalam surat yang diterima redaksi sesaat lalu, Selasa (14/4).

Andi Taufan Garuda Putra lantas meluruskan bahwa surat tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada Program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kemendes PDTT.

Maksud dirinya adalah ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19 di desa.

“Melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya,” terangnya.

Dia memastikan dukungan itu murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.

Dukungan yang diberikan juga dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD.

“Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya,” tutupnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.