Indonesia Tidak Butuh Survei-surveian Hadapi Covid-19, Ini Bukan Pemilu

Di tengah pendemik Covid-19, Indonesia tidak butuh lembaga survei. Sebaliknya, lembaga survei ikut membantu beban masyarakat.


Hal ini yang dikritik praktisi multimedia telematika dan pemerhati public health, Roy Suryo lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Sabtu (18/4).

Menurutnya, lembaga survei jangan menambah beban. Apalagi mmembuat survei bagaimana kinerja pemerintah, dan membanding-bandingkan apa yang sudah dikerjakan oleh kepala daerah.

"Di saat-saat #BersatuLawanCorona seperti sekarang ini yang diperlukan bukanlah survei-survei beginian, tetapi aksi nyata dari pemerintah yang benar-benar merata dan dirasakan masyarakat," kata Roy Suryo.

"Lembaga-lembaga survei juga sebaiknya kerjakan hal lebih bermutu, kita lagi menghadapi Covid-19 bukan mau pemilu," lanjut mantan Menpora ini seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Jumat kemarin (17/4), lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis survei terbaru bahwa 52 persen warga menilai pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin cepat dalam menangani Covid-19.

Sementara 41 persen lainnya menilai pemerintah cenderung lambat. Sedangkan dari survei di sejumlah provinsi,

Jateng dianggap tercepat dalam penanganan Covid-19 dengan persentase 73 persen, disusul Jatim 68 persen, dan Jakarta 62 persen.

Sementara yang dianggap lambat menangani yakni Banten dan Sulsel sebesar 50 persen dan Jabar 49 persen.