Di tengah pendemik Covid-19, Indonesia tidak butuh lembaga survei. Sebaliknya, lembaga survei ikut membantu beban masyarakat.
- Alexander Marwata: Pimpinan KPK Makin Kompak dan Tidak Akan Mundur Sampai Akhir Jabatan!
- Gagas Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Erick Thohir Diaprrsiasi Jokowi
- Mak Ganjar Gelar Dzikir dan Doa Bersama di Kabupaten Banyuwangi
Hal ini yang dikritik praktisi multimedia telematika dan pemerhati public health, Roy Suryo lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Sabtu (18/4).
Menurutnya, lembaga survei jangan menambah beban. Apalagi mmembuat survei bagaimana kinerja pemerintah, dan membanding-bandingkan apa yang sudah dikerjakan oleh kepala daerah.
"Di saat-saat #BersatuLawanCorona seperti sekarang ini yang diperlukan bukanlah survei-survei beginian, tetapi aksi nyata dari pemerintah yang benar-benar merata dan dirasakan masyarakat," kata Roy Suryo.
"Lembaga-lembaga survei juga sebaiknya kerjakan hal lebih bermutu, kita lagi menghadapi Covid-19 bukan mau pemilu," lanjut mantan Menpora ini seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Jumat kemarin (17/4), lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis survei terbaru bahwa 52 persen warga menilai pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin cepat dalam menangani Covid-19.
Sementara 41 persen lainnya menilai pemerintah cenderung lambat. Sedangkan dari survei di sejumlah provinsi,
Jateng dianggap tercepat dalam penanganan Covid-19 dengan persentase 73 persen, disusul Jatim 68 persen, dan Jakarta 62 persen.
Sementara yang dianggap lambat menangani yakni Banten dan Sulsel sebesar 50 persen dan Jabar 49 persen.
- Pemerintah Berencana Pulangkan 7.300 PMI Bermasalah Dari Malaysia
- Taklukkan Megawati, Jokowi Tinggal Tunggu Waktu Menguasai PDIP
- Cak Imin Dan Puan "Mesra" Di Warung Pecel, PKB Jatim: Yang Lebih Konkrit Dengan Prabowo