Pendemi Covid-19, Neng Ema Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan

Ema Ummiyatul Chusna Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Kabupaten Jombang berharap kepada pemerintah dapat menjamin ketersediaan stok pangan selama tiga bulan ke depan, terutama menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.


Tahun ini, tahun prihatin, karena kita mengalami Covid-19 ini. Sehingga stok pangan akan juga bisa bertambah banyak. Dan ini harus ada jaminan amannya ketersediaan stok pangan," tutur Perempuan yang akrab dipanggil Neng Ema kepada Kantor Berita RMOLJatim usai panen raya di Desa Nglele, Kecamatan Sumobito.

Neng Ema menjelaskan bahwadengan adanya panen raya saat ini di Kabupaten Jombang dan beberapa wilayah lain, bisa dipastikam ketersedian pangan terutama beras masih terbilang cukup aman. Disamping itu Bulog (Badan Urusan Logistik) juga harus menyiapkan kebutuhan-kebutuhan pangan bagi masyarakat.

"Ada 11 kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Dan Bulog saat ini sudah menyiapkan semua kebutuhan itu, tinggal selanjutnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan Bulog dan Dinas Pertanian terkait," terangnya.

"Bulog juga bisa menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19, sehingga tidak ada gudang yang kosong," tutur Anggota DPR RI Fraksi PPP.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Priadi menambahkan bahwa luas tanaman padi diwilayah Jombang seluas 40.522 hektar dengan asumsi hasil panen sebesar 255.000 ton gabah, dan jika menjadi beras sebesar 199.000 ton.

Sementara, Priadi merinci berdasarkan jumlah penduduk, 1.263.000 (jiwa), tinggal dikalikan rata-rata kebutuhan 1 tahun 99 kilogram (per orang), maka dibutuhkan 101.000 ton. Sehingga pada musim panen ini mendapat surplus 59.000 ton. Belum lagu pada musim Kemarau I dan Musim Kemarau II.

"Adanya pandemi Covid-19 ini tidak begitu berpengaruh pada produksi padi di Kabupaten Jombang, baik di wilayah tegalan maupun wilayah-wilayah lahan pengairan tekhnis. Beberapa sektor yang jatuh karena Covid-19 ini, maka penopang ekonomi itu sektor pertanian," pungkasnya.