Langkah Presiden Joko Widodo memberikan bantuan sembako kepada warga di sepanjang jalan Jakarta-Bogor kembali menuai kritikan tajam.
- Bertemu Menhan AS, Prabowo Sepakati Kerja Sama Bilateral pada Isu Strategis
- DPR Usulkan Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Dana Desa Naik 100 Persen
- Wagub Emil Pastikan Perubahan RPJMD Jatim Berfokus di Bidang Kesehatan
Baca Juga
Anggota Komisi III DPR RI, M. Nasir Djamil menilai pembagian sembako kepada masyarakat di saat kesulitan akibat dampak negatif wabah Covid-19 ini tentu sangat dinanti oleh seluruh masyarakat.
Namun, dia melihat pemberian bantuan sembako yang dilakukan Presiden Joko Widodo tidak mencerminkan sila kedua Pancasila.
“Kalau pembagian sembako itu dilakukan dengan cara yang belum mencerminkan sila kedua Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab, tentu kita sayangkan,” ujarnya, Senin (27/4), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pihaknya meminta Presiden Joko Widodo lebih arif dan bijak lagi dalam memberikan bantuan. Bukan dengan cara melempar atau memberi dari dalam mobil lalu direbutkan oleh masyarakat tak mampu.
“Membagikan sembako dari dalam mobil tanpa berhenti dan terburu-buru mirip cerita sinetron, di mana orang kaya memberikan sesuatu kepada orang miskin,” katanya.
“Sebagai presiden, tentu Pak Jokowi punya cara yang lebih bijaksana dan merakyat untuk memberikan sembako. sebagai warga negara, saya miris dengan model pembagian sembako ala Pak Jokowi itu,” demikian politisi PKS itu.
- Presiden PKS Bertemu Bupati Bangkalan, Tukar Cinderamata Batik dan Ajak Kolaborasi
- Kader Kompak Dukung AHY, Upaya KLB Demokrat Sulit Terwujud dan Picu Sentimen Publik
- Sandiaga Uno Diisukan Bergabung dengan PPP Tapi Mesra dengan PKS