Diwawancarai Walikota Kediri, Kapolresta Imbau Masyarakat Jadi Polisi Bagi Dirinya Sendiri

Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengundang Kapolresta Kediri, AKBP Miko Indrayana di Command Center untuk sesi wawancara antisiapasi kejahatan di Kota Kediri pada saat pandemi dan menjelang lebaran, Selasa (5/5).


“Sebetulnya tren kejahatan di Kota Kediri menurun. Hanya ada ada kejahatan baru yaitu penipuan online yang dilaporkan warga,” kata Miko.

Modus operandinya, tersangka menawarkan dagangan yang sangat dibutuhkan pada saat pandemi misalnya masker dan handsanitizer. Barang yang sempat langka ini ditawarkan melalui WhatsApp group dan media sosial. Kemudian korban mentransfer sejumlah uang dan barang tidak pernah dikirim. 

Sedangkan terkait dengan kejahatan jalanan, masyarakat resah dengan adanya program asimilasi pada saat pandemi yang membebaskan 162 orang napi di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri. Keresahan ini berdasarkan kekhawatiran bahwa mantan napi tersebut akan berulah lagi.

“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Lapas bahwa napi yang dilepaskan ini di bawah pengawasan Polres baik kabupaten dan kota juga Lapas,” tambah Miko.

Selain itu, tidak terkait dengan kejahatan, namun ada aksi balapan liar yang juga mengganggu warga Kota Kediri.

“Saya melihat justru pada saat imbauan di rumah aja, ada anak-anak yang balapan liar,” kata Mas Abu.

Menjawab persoalan itu, Miko mengatakan bahwa akhir-akhir ini sudah merazia sejumlah 147 unit kendaraan bermotor beserta pengendaranya yang akan mengadakan balapan liar. Harapannya dengan razia ini bisa mengingatkan warga lain agar tidak melakukannya.

Ada beberapa langkah yang sudah dijalankan oleh jajaran Polresta Kediri untuk menjaga keamanan masyarakat yaitu berkoordinasi dengan camat, lurah, hingga RT untuk kembali menghidupkan Poskamling.

“Saya berterima kasih kepada semua jajaran pimpinan hingga tingkat RT yang sudah melakukan pengamanan swadaya seperti Poskamling. Berjaga dari pukul 22.00 WIB hingga tiba saatnya sahur,” tambah Miko.

Selain itu, Polresta juga bekerjasama dengan Babinsa, Satpol PP, Hansip, dan semua jajaran mengadakan patroli berskala besar rutin tiap hari. Juga ada patroli khusus pada jam-jam sepi dan rawan kejahatan yaitu habis berbuka dan setelah sahur

“Saya mengimbau masyarakat untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri,” kata Miko.

Maksudnya, ia mengimbau masyarakat juga mengamankan diri misalnya tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan sehingga mengundang kejahatan serta menggunakan HP di jalan yang akan memberi kesempatan orang lain berbuat jahat.[andik/hms]