Banyak Keluhan Warga, PKS Sebut Distribusi Bansos Di Jatim Ruwet

Sekretaris DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur Lilik Hendarwati mengaku banyak menerima keluhan warga karena distribusi Bantuan Sosial (Bansos) di Jawa Timur yang tidak merata.


Menurut dia, hingga saat ini, banyak masyarakat kurang mampu terdampak pandemi Covid-19 yang belum tersentuh bantuan dari Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.

"Saya melihat sudah ramai dibawah dan ruwet," katanya pada (11/5).

Lilik mengaku, banyaknya keluhan masyarakat itu karena Pemprov Jatim tidak memiliki data yang jelas, mengenai jumlah masyarakat yang berhak menerima bantuan. Sehingga, seringkali ditemukan data ganda, sehingga membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk melakukan verifikasi di lapangan.

"Semua RT mengeluh perubahan hanya dari Dinsos.Dan itu butuh waktu," tambah anggota DPRD Jatim itu.

Lilik sendiri bersama fraksinya di DPRD Jatim masih mempertimbangkan usulan Panitia Khusus (Pansus) mengenai mekanisme penyaluran Bansos. Menurut dia, kebijakan itu harus dievaluasi, agar penanganan Covid-19 di Jatim tidak berlarut-larut.

"Mekanaisme tata kelola penanganan dan pencegahan Covid , termasuk masalah transparansi anggaran, antara eksekutif - DPRD hrus jalan scr koordinatif. Ini dewan harus tahu seluk beluk terkait penanganan Covid di jatim," tandasnya.

Lilik juga menyebut agar pengawasan terhadap anggaran penanganan Covid-19 Pemprov Jatim sebesar Rp 2,3 T diperketat agar potensi pelanggaran bisa ditekan.

"Fungsi pengawasan anggaran, edukasi masy atas psbb. Penanganan dan pencegahan juga fungsi evaluasi (evalusi program)," tambahnya.