Peryataan Ketua Rumpun Gugus Tugas Jawa Timur, dr. Djoni Wahyuhadi, yang menyebut Kota Surabaya bakal jadi seperti di Wuhan, China, jika tidak hati-hati, harus lebih diperjelas. Sehingga masyarakat paham apa yang dimaksud pernyataan tersebut.
- UU TPKS Resmi Diundangkan, Pemerintah Diminta Segera Terbitkan Peraturan Turunan
- Doni Monardo Beri Mandat GA Covid-19 Sebagai Relawan Pos Corona
- Usai Mahfud MD, Kini Giliran Yusril Juga Dituding Penjilat Penguasa Gegera Perppu Ciptaker
Menyikapi hal tersebut anggota Komisi IX DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Nabil Haroen mengatakan, pernyataan dr. Djoni tersebut harus lengkap maksudnya agar masyarakat tidak kebingungan.
“Pernyataan itu harus dijernihkan kembali, jangan sampai membingungkan warga. Bakal jadi kayak Wuhan seperti apanya? Ini harus jelas dan clear,” kata Gus Nabil, Jumat (29/5), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Oleh karena itu, politikus yang karib disapa Gus Nabil ini meminta agar pemerintah Indonesia tidak tergesa-gesa dalam melakukan penanganan Covid-19 di suatu wilayah jika tidak ingin anggapan tersebut terjadi.
“Kita mendorong pemerintah di masing-masing kota di Indonesia agar bertindak cepat seperti otoritas di Wuhan dan beberapa kota China. Jadi, pemerintah harus bersiap,” tegasnya.
Menurutnya, Kota Surabaya sampai sekarang masih memberlakukan PSBB. Sehingga masyarakat harus disiplin dengan hal tersebut.
Keputusan perpanjangan PSBB tahap ketiga tersebut juga termaktub dalam keputusan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa No. 188/258/KPTS/013/2020 tentang Perpanjangan Kedua Pemberlakukan PSBB di Wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
- Kebijakan Penanganan Covid 19 Terus Berubah. Masyakat Jadi Apatis
- Muncul Perlawanan 6 Partai Politik yang Tak Lolos, Ini Respon KPU RI
- Said Aqil dan Gus Yahya Rebut Posisi Ketua Umum PBNU Melalui Voting