Beri Motivasi Pelaku UMKM Surabaya Saat Pandemi Covid-19, Risma: Ini Kesempatan Kita Belajar untuk Survive

Di tengah pandemi Covid-19, pelaku UMKM mungkin mendapatkan cobaan. Namun kalau dilihat lebih jernih, justru saat ini kesempatan mereka untuk belajar dalam kondisi yang tersulit. Sehingga apabila nantinya mendapatkan cobaan atau gangguan selain pandemi ini, maka mereka sudah bisa survive


Demikian disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memotivasi para pelaku UMKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727 melalui teleconference, Minggu (31/5). 

Menurut Risma, saat ini pelaku UMKM mungkin berada di situasi yang kurang bagus. Namun harus diingat bahwa ketika dulu awal-awal memulai program Pahlawan Ekonomi tahun 2010, kondisinya juga tidak terlalu bagus, karena terkadang tidak punya kepercayaan diri, kapasitas yang bagus dan kualitas produk yang pas-pasan.

“Itu saya merasa memang berat dan apakah saya mungkin bisa? Ternyata sudah 10 tahun berlalu kita berhasil dan sukses. Bahkan mungkin melebihi mereka yang memiliki modal besar dan bahkan bisa dikatakan sekarang kita bisa bersaing dengan mereka,” kata Risma dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.

Dalam teleconference itu diikuti ratusan pelaku UMKM Surabaya beserta para mentor yang selama ini mendukung program tersebut, Risma berpesan bahwa pandemi Covid-19 bukanlah

gangguan. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk melawan segala kondisi.  

“Jadi, kalau suatu ketika dalam perjalanan usaha kita mendapatkan cobaan, kita sudah lebih siap dan lebih survive karena kita sudah bisa bertahan dan mendapatkan pelajaran dari Tuhan,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengajak kepada semua pelaku UMKM itu untuk mengambil hikmah dari cobaan Tuhan ini. Sebab, tidak mungkin Tuhan memberikan cobaan di luar kemampuan hambanya. 

“Mari kita berusaha dan berpikir terus agar kita bisa keluar dari kondisi sekarang ini. Jangan patah semangat dan jangan putus asa, karena Tuhan menciptakan gelap dan pasti ada terang,” imbuhnya.

Makanya, ketika kondisi seperti ini, ia meminta kepada semuanya untuk melihat kembali kekurangannya dan kekurangan usaha atau produknya itu, sehingga perlu menyiapkan juga peluru dan senjata untuk menuju sasaran yang lebih besar.

Ia mencontohkan, apabila dulu belum berpikir untuk melakukan transaksi online, maka harus dipikirkan untuk memanfaatkan lebih efektif lagi transaksi online. Termasuk pula ketahanan pangannya yang sebelumnya hanya bisa bertahan sebulan, harus dipikirkan bisa bertahan tiga bulan tanpa menggunakan bahan kimia. 

“Packagingnya juga harus dipikirkan kalau seandainya mau dikirim melalui perahu atau pesawat. Termasuk pula manajemen keuangannya juga harus dipikirkan,” imbuhnya.

Hingga akhirnya, kalau ini semua kondisi ini sudah normal, maka akan lebih kencang dan lebih maju lagi usahanya. Karena sudah berhasil melewati hal-hal sulit. 

“Jadi, tolong dijaga semangat ini. Ayo kita buktikan bahwa kita adalah anak-anak dan cucu-cucu dari nenek moyang kita para pedagang,” imbuhnya.