Hadapi New Normal, Armuji Minta Kantor Pelayanan Publik Patuhi Protokol Kesehatan

Anggota komisi A DPRD Jawa Timur Armuji meminta agar kantor pelayanan publik di lingkungan Pemprov Jatim disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal itu harus dijalankan secara ketat, agar tidak memunculkan kluster penularan baru Covid-19.


Pantauan di lapangan, petugas Samsat mengenakan face shield dan sarung tangan serta membawa thermo gun sebelum masuk ke bilik disinfektan. Ada sekitar 150 kursi bagi waga yang antre pun tidak semuanya digunakan, hanya 85 kursi yang terpakai. Artinya, jaga jarak bagi warga yang mengurus pajak kendaraan bermotor ini.

"Ini sidak kali kedua kalinya di tempat pelayanan umum dan kantor pemerintahan. Disini (Samsat Surabaya Timur, red) cukup bagus, saya lihat dari awal mereka ditata, yaitu mengikuti protokol kesehatan," katanya saat sidak di Kantor Samsat Manyar, Surabaya pada Senin (15/6).

Armuji meminta agar protokol kesehatan itu tidak hanya Samsat saja. Pihaknya pun msngharapkan kantor pelayanan masyarakat yang ada di Surabaya juga menerapkan hal yang sama.

"Ini semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Inilah yang kita harapkan, jadi kita sidak ini bukan mencari-cari tapi melihat langsung pelayanan yang ada di kantor pemerintahan," terangnya Cak Ji, sapaan akrabnya.

Cak Ji mengatakan pelayanan Samsat Surabaya Timur sudah cukup baik. Hal ini disampaikan lantaran telah menyusuri setiap sub pelayanan. Mulai awal pertama masuk hingga keluar Samsat.

"Penyediaan cuci tangan, bilik disinfektan, hand sanitizer dan jarak tempat duduk sudah diterapkan. Jadi, ini sudah memberikan contoh cukup baik. Kita apresiasi Samsat Manyar ini," bebernya.

Sidaknya Armuji ini langsung ditemui Paur Samsat Manyar Surabaya Timur, AKP William Thamrin. Menurut Wiliam, pihaknya sudah standar protokol kesehatan dalam pelayanan. Mulai menyiapkan wastafel untuk cuci tangan, alat thermo gun, bilik disinfektan dan physical distancing.

"Kami sudah menerapkan protokol kesehatan pasca dibukanya kembali pelayanan masyarakat," jelasnya.

AKP William mengakui bahwa masyarakat sudah sadar pajak. Meski demikian, pihaknya membatasi untuk masuk Samsat.

"Biasanya 150 orang masuk ke dalam, kali ini, hanya 85 tempat duduk yang kami siapkan. Yang menunggu pun bila membawa rekan bisa menunggu di luar," paparnya.

Menurutnya, Salah satu kantor pelayanan publik yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menyambut New Normal adalah Kantor Samsat Manyar Surabaya Timur. Petugas pun  harus rutin membersihkan meja kerjanya setiap 10 menit.

Protokol kesehatan yang dilakukan diantaranya wajib pajak yang datang wajib memakai masker, cuci tangan dan melewati pemeriksaan suhu tubuh, serta masuk bilik disinfektan. Tak hanya itu, selama mengantre, physical distancing juga diterapkan.

"Petugas juga melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD). Seperti memakai sarung tangan dan face shield. Bahkan untuk wajib pajak yang boleh masuk kantor samsat juga dibatasi tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas," katanya.

Guna mengantisipasi banyaknya warga yang mengurus pajak kendaraan, pihak samsat juga menambah lokasi pelayanan dengan Samsat Mobile dan drive thru.