Dubes Umar Hadi Bocorkan Rahasia Korea Selatan Tangani Covid-19

Korea Selatan berhasil menangani pandemik Covid-19. Padahal secaea geografis Korea Selatan sangat dekat dengan China yang menjadi sumber wabah Covid-19.


Namun rupanya Korea Selatan lebih siap menghadapinya. Hal ini dijelaskan Dutabesar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dalam diskusi virtual "Tangkis Corona Cara Korea” yang diselenggarakan oleh Jejaring Media Siber Indonesia (JMSI) pada Kamis (18/6).

"Pada 15 Januari, saya ingat hari itu, saya sempat bertanya kepada Menteri Kesehatan (Korea Selatan). Beliau jelaskan, 'kita sudah persiapkan'," cerita Umar Hadi.

Menurut Umar Hadi, pengalaman Korea Selatan menangani wabah SARS dan MERS membuat pemerintah dan masyarakat lebih siap menghadapi wabah penyakit menular.

Umar sendiri mencatat ada tiga hal yang membuat Korea Selatan berhasil mengontrol penyebaran Covid-19.

"Pertama, ada kesiapsiagaan dari otoritas kesehatan nasional hingga daerah. Antisipasi sudah ada sehingga otoritas kesehatan publik mampu melakukan 30 ribu tes setiap hari," ujarnya.

Dalam hal tersebut, otoritas kesehatan juga memiliki kemampuan untuk melakukan pelacakan kontak dengan memanfaatkan teknologi.

Hebatnya, kata Umar Hadi, masalah privasi sudah tidak menjadi persoalan karena pemerintah sudah membuat aturan agar bisa mengakses telepon hingga kartu kredit warga jika terjadi wabah seperti saat ini.

Selanjutnya, menurut Umar Hadi, koherensi kebijakan pemerintah menjadi satu hal yang penting dalam penanganan Covid-19 di Korea Selatan.

"Gugus tugas langsung dipimpin Perdana Menteri dan melibatkan semua menteri serta kepala daerah. Semua kebijakan basisnya data ilmiah yang dimiliki KCDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea)," terangnya.

Ia menjelaskan, semua informasi terkait dengan Covid-19, harus dikeluarkan oleh KCDC. Sehingga lembaga tersebut menjadi pedoman.

"Ada scientific leadership sehingga pertimbangan-pertimbangan politik tidak bisa mengalahkan pertimbangan keilmuan," tegasnya.

Dan hal terakhir adalah, partisipasi publik dari Korea Selatan yang sangat tinggi. Di mana warga Korea Selatan diedukasi sedemikian rupa hingga secara individu saling berbagi rasa tanggung jawab.

Buktinya, meski pemerintah Korea Selatan tidak pernah memberlakukan denda ataupun hukuman lain terhadap pelanggar aturan pembatasan sosial, namun warga memiliki kedisiplinan yang tinggi.

"Tambahannya yaitu, saya katakan, keunggulan riset, teknologi, dan inovasi. Warga mendapatkan informasi yang cukup sehingga bisa menentukan pilihan," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.