30 Lokasi Favorit Banyuwangi Dipantau Intensif Sambut New Normal

Gugus tugas covid Banyuwangi terus aktif melakukan simulasi dan evaluasi untuk melihat kesiapan destinasi wisata, hotel, dan restoran dalam menyambut era new normal. Tim gabungan turun memantau langsung dan memeriksa secara insentif 30 lokasi yang potensi menjadi jujugan warga saat berwisata.


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tim gabungan pemkab terus melakukan verifikasi untuk proses sertifikasi protokol Kesehatan Covid 19 di sejumlah sektor pariwisata daerah. Sertifikasi tersebut menjadi syarat bagi sektor wisata untuk bisa dibuka kembali.

"Setelah masa simulasi, kini saatnya kami lakukan verifikasi. Bagi sektor wisata yang lolos penilaian akan mendapatkan sertifikat lolos uji protokol kesehatan Covid 19. Bagi yang belum lolos uji, nanti masih diberi kesempatan untuk memperbaiki lagi. Sambil jalan disempurnakan," ujar Anas, Senin (22/6).

Anas mengatakan, sertifikasi terhadap sektor wisata dilakukan daerah untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini.  Baik pengelola maupun pengunjung.

"Sertifikasi ini adalah cara Banyuwangi untuk memberi jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan. Karena kami sadar di masa pandemi ini bukan hanya pelayanan yang menjadi penilaian, namun kesehatan dan keamanan kini menjadi yang utama" ujar Anas.

"Kami berharap, wisatawan yang datang ke Banyuwangi nanti bisa memilih lokasi yang telah mendapat sertifikasi dari stiker yang ditempel oleh Gugus Tugas. Atau bisa cek langsung ke aplikasi Banyuwangi Tourism, lokasi wisata mana saja yang sudah layak dikunjungi," imbuhnya. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Guntur Priambodo menambahkan bahwa pemkab telah melakukan verifikasi di lokasi wisata seperti destinasi, hotel, restauran hingga toko oleh - oleh. Verifikasi dilakukan dengan melakukan check list terhadap sejumlah item yang menjadi kelengkapan protokol kesehatan.

"Selama dua hari sabtu (20/6) dan minggu (21/6), kami melakukan verifikasi di 30 lokasi. Fase simulasi sudah kami lakukan dari awal Juni, kini masuk verifikasi. Kami cek, apa-apa yang kurang dan harus dipenuhi. Jadi ini evaluasi juga," kata Guntur. 

Sejumlah lokasi yang dikunjungi gugus tugas adalah destinasi Pantai Pulau Merah, Bangsring Underwater, Pantai Marina Boom, Hutan "lord of the ring" De Djawatan, Taman Gandrung Terakota dan Agro Wisata Tamansuruh. Verifikasi juga dilakukan di sejumlah hotel bintang 3 dan 4, hingga pusat oleh oleh.

Guntur menjelaskan jika proses penilaian menggunakan sistem ceklist terhadap kelengkapan personel maupun ketersediaan fasilitas yang masuk dalam protokol kesehatan.  Seperti kelengkapan standard yang wajib ada di semua sektor yakni menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, petugas pakai masker, face shield dan sarung tangan hingga menyediakan pengecekan suhu, tersedia alat desinfektan.

"Ada juga yang khusus seperti di deatinasi wisata apakah sudah menerapkan ticketing/booking online, dan penerapan kuota pengunjung. Kalau belum, kami beri waktu untuk membuat sistemnya dulu," terang Guntur.

Sedangkan untuk hotel dan restauran, di meja recepcionist wajib dipasang pembatas transparan, ada tanda jarak antrian, di depan lift wajib ada alat bantu pencet tombol lift seperti tisue atau tusuk dan seluruh chef wajib pakai masker, face shield, dan sarung tangan.

"Kami juga mensyaratkan siap untuk melakukan rapid tes secara berkala bagi staf hotel," kata Guntur.

Dari hasil verifikasi kemarin, kata Guntur, masih ditemukan ada pelaku bisnis yang belum siap. Namun ada juga yang sudah siap, dan langsung kami tempeli stiker tanda telah memenuhi protokol kesehatan. Seperti pengelola Bangsring Underwater, Pantai Marina Boom, Agro Wisata Tamansuruh, hingga Taman Gandrung Terakota. Juga ada hotel Jiwa Jawa, Santika, El Royale, Aston, dan Grand Harvest.

"Mereka yang sudah mendapat stiker, kami persilakan untuk mulai membuka usahanya. Bagi yang belum, mereka wajib melengkapinya sambil terus kita supervisi," pungkasnya.