Menko Airlangga Paparkan Blue Print Ekonomi Nasional Dalam Kerangka New Normal

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Selasa (23/6).


Pembukaan Munas pertama ini digelar secara virtual setelah sebelumnya batal digelar di Provinsi Riau lantaran pandemik Covid-19 yang tengah melanda. Munas pertama JMSI ini berlangsung meriah.

Kehadiran Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menjadi semangat bagi seluruh pengurus JMSI untuk bergerak sebagai pilar keempat demokrasi yang profesional. Setidaknya, ada 80-an pengurus JMSI dari 24 Provinsi di Indonesia ikut berpartisipasi.

Munas juga dihadiri wartawan senior yang juga sebagai Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ilham Bintang. Tak hanya itu, Munas yang dimoderatori CEO RMOL Network, Teguh Santosa juga diikuti oleh Anggota Komisi I DPR, Meutya Hafid dan Nurul Arifin, yang mendampingi Menko Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian.

Dalam sambutannya, pelaksana tugas (Plt.) Ketua JMSI Mahmud Marhaba menjelaskan, organisasi pers ini telah menaungi 350 perusahaaan media siber di Indonesia. Mahmud Marhaba menekankan bahwa JMSI tidak menutup diri agar media-media siber turut bergabung.

Pasalnya, JMSI memiliki semangat untuk membangun insan pers dan media siber yang profesional dan kompeten.

"Dari data Kominfo, ada 34 ribu media siber yang belum menjatuhkan pilihan ke organisasi-organisasi manapun. Sudah ada di organisasi terdahulu, tapi JMSI siap menampung mereka untuk menuju sebuah media yang profesional," ujar Mahmud Marhaba seperti dikutip Dari Kantor Berita Politik RMOL.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam membuka Munas menyampaikan apresiasinya atas apa yang dilakukan seluruh pengurus, terlebih jika melihat sejarah pembentukannya yang membutuhkan proses panjang.  

"Pada kesempatan ini kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dalam acara ini adalah rangkaian Munas yang pertama (JMSI) dengan agenda menetapkan anggaran dasar dan mencabut title Plt. Atau mencari, memilih ketua umum. Sehingga pasca Munas ini tidak ada Plt. ketum maupun Plt. sekjen," ujar Airlangga Hartarto.  

"Dengan mengucap bismillahirrahmannirahim, saya membuka rangkaian Munas ini," sambungnya.

Usai membuka, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto diberikan kesempatan untuk menyampaikan Blue Print Ekonomi Nasional Dalam Kerangka New Normal. Secara cepat, tepat dan detail, Ketua Umum Partai Golkar ini membeberkan langkah-langkah kebijakan perekonomian RI yang disusun pemerintah agar bisa bangkit dari ancaman krisis akibat pandemik Covid-19.

Secara umum, Airlangga Hartarto menyampaikan anggaran yang disiapkan pemerintah untuk realisasi ketahanan ekonomi nasional, yang besarannya mencapai Rp 686 triliun. Di antara penggunaan anggaran sebesar itu, ialah untuk jaring pengaman kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, jaring pengaman sosial Rp 203,8 triliun, insentif usaha, Rp 226,72 triliun, dan untuk sejumlah kebijakan lain yang terkait program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Usai pemaparan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berlangsung sekitar 30 menit, para pengurus JMSI diberikan kesempatan untuk bertanya lebih jauh terkait kebijakan ekonomi nasional yang dikeluarkan pemerintah tersebut.

Ada sekitar 8 orang yang diberikan kesempatan bertanya secara interaktif kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Salah satu di antara banyak penanya tersebut menyampaikan terkait insentif ekonomi yang bisa diperoleh perusahaan media siber di seluruh Indonesia. Mengingat, di masa pandemik ini banyak pula perusahaan pers yang gulung tikar karena terdampak secara ekonomi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku sudah mengeluarkan satu kebijakan insentif perpajakan untuk perusahaan media. Bahkan selain itu, ia juga bersiap bekerja sama dengan media untuk ke depannya.

"Terkait perpajakan kita sudah berikan. Mungkin kalau terkait dengan media-media lain yang diharapkan terkait dengan iklan, nanti perlu dibicarakan dengan ketua asosisasi yang terpilih nanti," urai Airlangga.