Perusahaan teknologi raksasa Korea Selatan, Samsung Electronics Co, akan menghentikan operasi pabrik komputer terakhirnya di China.
- Kinerja BTN Syariah Semester I Tahun 2022 Gemilang, Laba Bersih Rp190,9 Miliar
- Bank Jatim Hadirkan E-Retribusi di Pasar Perak Jombang
- Media Sosial Bank Jatim Raih Penghargaan di Ajang 20th Infobank-MRI BSE Awards 2023
Baca Juga
Samsung mengambil keputusan tersebut karena pertimbangan biaya produksi untuk tenaga kerja di China dan rantai pasokan.
Hal ini menyusul adanya perang dagang China dan Amerika Serikat (AS), serta pukulan dari pandemik Covid-19.
Melansir pemberitaan South China Morning Post, pengumuman Samsung yang dibuat pada Sabtu (1/8) itu menyebut, ada sekitar 1,700 karyawan Samsung Suzhou Computer yang akan terpengaruh, belum termasuk mereka yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan.
Pada 2012, pabrik Samsung di Suzhou mengirimkan produk hingga 4,3 miliar dolar AS dari China. Namun angka tersebut menurun menjadi hanya 1 miliar dolar AS pada 2018.
Pihak Samsung sendiri enggan untuk mengomentari rincian pendapatan atau pengiriman pabrik yang kemungkinan membuatnya harus menutup cabang di Suzhou.
"China tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung dan kami akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen China," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Tahun lalu, Samsung sudah menutup pabrik ponsel pintar terakhirnya di China. Saat ini fasilitas yang tersisa adalah dua pabrik semikonduktor di Suzhou dan Xi'an.
- Jalin Kesepakatan dengan Kemenhub, Pelindo Optimis Tingkatkan Pelayanan Logistik Labuan Bajo
- Bank Jatim Boyong Dua Penghargaan Sekaligus Dalam Ajang TOP GRC Awards 2023
- Sinergi Bisnis BPD Diinisiasi bank bjb Meluas, Bank Sultra Ikut Bergabung