Dubes Hajriyanto Y Thohari: Lebanon Bentuk Tim Cari Dalang Ledakan

Dubes RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari/Repro
Dubes RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari/Repro

Pasca ledakan yang terjadi di Beirut, Selasa, (4/8) lalu, Pemerintah Lebanon saat ini tengah melakukan investigasi.


Hal ini disampaikan Duta Besa RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari dikutip Kantor Berita RMOLJatim  dalam obrolan diskusi bertema ‘Di Balik Ledakan Lebanon’ yang digelar RMOL.ID melalui daring zoom, Jumat (6/8).

“Pemerintah Lebanon membentuk dua tim. Tim investigasi yang diketuai langsung Presiden Lebanon, Michael Aoun dan tim restorasi diketuai Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab,” kata Hajriyanto.

Menurut Hajriyanto, tim investigasi ini nantinya akan melakukan penyelidikan terhadap siapa yang paling bertanggungjawab atas terjadinya ledakan.

“Tim investigasi akan mengusut orang yang bertanggungjawab agar dapat dituntut secara hukum,” tuturnya.

Sementara tim restorasi, lanjtu Hajriyanto, akan melakukan perbaikan pasca ledakan.

Pasca ledakan, sejauh ini pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lebanon hanya melakukan pengecekan terhadap tenaga kerja Indonesia.

“Staf KBRI sejauh ini hanya ngecek tenaga kerja Indonesia, cek jalan, dan bangunan, namun untuk masuk ke wilayah pelabuhan tidak diperbolehkan,” terangnya. 

“Karena itu kita belum tahu bagaimana perkembangan ledakan, sebab hingga kini belum ada penjelasan. Apalagi sampai sekarang banyak spekulasi yang berkembang di masyarakat,” imbuhnya.

Hajriyanto menjelaskan, setelah ledakan, Lebanon langsung menetapkan masa berkabung nasional.

“Hari berkabung nasional 3 hari,” tandasnya.

Sekedar diketahui, Lebanon dikejutkan oleh sebuah ledakan pada Selasa, (4/8) lalu yang bersumber dari gudang penyimpanan bahan kimia berbahaya ammonium nitrate di pelabuhan. Ledakan itu telah membuat sekitar 250 ribu orang kehilangan tempat tinggal dan kerugian material hingga US$ 5 miliar (Rp72 triliun).