Siapkan Pra Event Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya Gelar Piala Wali Kota

Legenda Persebaya mempersiapkan turnamen piala wali kota surabaya/RMOLJatim
Legenda Persebaya mempersiapkan turnamen piala wali kota surabaya/RMOLJatim

Sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya harus segera mempersiapkan ajang pra event sebagai bagian dari rangkaian acara menuju ajang internasional tersebut.


Salah satunya dengan merancang rangkaian turnamen Piala Walikota yang akan digelar September mendatang hingga awal tahun depan.

“Kami sudah ada beberapa format dan pilihan turnamen. Yang jelas sampai September hingga Desember tahun ini, kemudian berlanjut Januari hingga Mei atau Juni tahun depan akan ada rangkaian turnamen dan pertandingan-pertandingan eksibisi sampai kemudian di acara puncaknya adalah pergelaran Piala Dunia U-20,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kota Surabaya Edi Santoso dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/8). 

Edi mengatakan, Piala Wali Kota akan melombakan dua jenis turnamen. Yakni, turnamen antar klub sepak bola dan antar sekolah sepak bola (SSB). 

“Di Surabaya, ada 42 klub sepak bola dan ada 62 sampai 80 SSB. Mereka akan kita pertemukan dalam turnamen-turnamen ini,” katanya.

Edi mengatakan, turnamen akan dibagi dalam dua kelompok besar umur. Turnamen antar SSB ditujukan untuk usia di bawah 15 tahun. 

Sedangkan klub untuk usia di atasnya. Khusus untuk turnamen yang digelar September, karena mepetnya waktu, kemungkinan pihaknya baru bisa menggelar turnamen antar SSB. 

“Kemudian, sambil turnamen SSB jalan, kita akan melakukan penjajakan klub-klub Surabaya yang bagus yang bisa kita libatkan dalam turnamen untuk tahun depan,” katanya.

Yang jelas, kata Edi, rangkaian turnamen menuju Piala Dunia U-20 tersebut akan dibuka dengan laga legenda pada 9 September mendatang. 

Dalam laga tersebut, para mantan pemain Persebaya akan bertanding dengan para legenda dari klub besar lain. 

“Yang sedang kita jajaki adalah legenda Persib dan PSIS,” katanya. 

Edi mengatakan, ajang Piala Dunia U-20 menjadi momen bagi Pemkot Surabaya untuk memulai program pembinaan sepak bola berjenjang yang terstruktur di Kota Pahlawan. 

Sebab, sejak munculnya Andik Vermansah dan Evan Dhimas, belum ada lagi pemain sepak bola produk asli pembinaan Kota Surabaya. 

“Baru kemudian sekarang ada Supriyadi yang sebenarnya adalah produk pembinaan Ragunan, Jakarta,” ujarnya. 

Kembalinya kompetisi antar klub Surabaya, kata Edi, juga untuk mengembalikan Surabaya sebagai kota sepak bola. 

"Dengan kompetisi klub di Surabaya yang sehat, bakat sepak bola akan bermunculan. Dispora ini punya kewajiban untuk mensukseskan Surabaya di ajang porprov (pekan olahraga provinsi). Karena itu, jika SSB dan klub hidup, Surabaya bisa berjaya di ajang provinsi,” katanya. 

Dalam pertemuan di Ria Galeria, Edi kembali mengundang para legenda Persebaya. Ada 13 pemain yang hadir. Mereka antara lain Muharram Rusdiana, Mursyid Effendi, dan Anang Maruf. 

“Jacksen dan Mat Halil harusnya juga hadir tapi izin absen karena ada acara,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Edi dan para legenda Persebaya koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terkait dengan belanja program pelaksanaan Piala Walikota. 

Sebab, Piala Walikota bakal jadi pembuka awal kegiatan piala dunia untuk mencari talenta muda asli arek arek Surabaya.

Para talenta akan disemangati oleh legenda Persebaya yang mengharumkan nama Surabaya. Sehingga gaung sepak bola terus akan berkumandang sampai dimulainya Piala Dunia.