Rusia Mulai Produksi Vaksin Covid-19 'Sputnik V' Gelombang Pertama

Foto ilustrasi vaksin/Net
Foto ilustrasi vaksin/Net

Rusia sudah mulai memproduksi gelombang pertama produksi vaksin Covid-19 yang baru saja disetujui.


Seperti dilaporkan Kementerian Kesehatan Rusia, vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia itu bernama Sputnik V.

Pada Selasa (11/8), Presiden Vladimir Putin mengumumkan, Sputnik V menjadi vaksin pertama di dunia yang sudah dalam tahap registrasi, meski belum menyelesaikan uji klinis fase 3 yang melibatkan ribuan sukarelawan.

"Gelombang pertama dari vaksin virus corona baru yang dikembangkan oleh lembaga penelitian Gamaleya telah diproduksi," ujar Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (15/8). yang dikutip CNA.

Pemerintah mengungkap, Sputnik V akan diluncurkan akhir bulan ini. Menteri Kesehatan Mikhail Murashko menagtakan, jika sudah tersedia, vaksin tersebut akan diberikan pertama kepada para petugas medis dan mereka yang berada di garis depan dalam perang melawan virus.

Kemudian, pada awal 2021, Rusia akan melakukan vaksinasi massal yang diiringi kapasitas produksi sekitar 5 juta dosis dalam sebulan pada Desember hingga Januari.

Keberhasilan Rusia dalam mengembangkan Sputnik V pada dasarnya masih diragukan oleh para ahli dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena vaksin tersebut belum melakukan uji klinis fase 3.

Uji klinis fase 3 sendiri sangat penting karena dapat melihat keamanan penggunaan vaksin dan dianggap sebagai prekursor bagi vaksin untuk mendapatkan lisensi.

Kendati begitu, Putin meyakinkan vaksin tersebut aman. Bahkan, salah seorang putrinya yang menjadi sukarelawan pun menunjukkan kekebalan virus dengan vaksin tersebut.

Kepala Gamaleya Research Institute, Alexander Gintsburg, mengatakan sukarelawan yang mengambil bagian dalam pengujian tahap akhir untuk melihat keamanan dan kemanjuran vaksin mendapatkan dua suntikan.

Nama Sputnik V diberikan kepada vaksin Covid-19 buatan Rusia sebagai penghormatan kepada satelit pertama di dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.

Sejauh ini, Rusia sudah melaporkan 917.884 infeksi Covid-19, tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India. Angka kematian di Rusia akibat virus corona sudah mencapai 15.617.