Gugus Tugas Banyuwangi Terus Lakukan Langkah Penanganan Konfirmasi Covid-19 di Pesantren

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto dan Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu Bintoro/dok hms
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto dan Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu Bintoro/dok hms

Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi terus melakukan langkah penanganan pada kasus konfirmasi Covid-19 yang terjadi di salah satu pondok pesantren. Tim kesehatan diterjunkan oleh Dinas Kesehatan setempat untuk terus melakukan penanganan untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih banyak.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr. Widji Lestariono menerangkan, pihaknya telah melakukan pendampingan sejak konfirmasi positif Covid-19 terjadi. Seperti yang hari ini dilakukan oleh gabungan tim kesehatan, mereka menurunkan lima tim.

"Tim yang turun adalah tim pemeriksa kesehatan, tim tracing, tim trauma healing, tim disinfeksi, dan tim swab. Hari ini, tim swab mengambil 344 sasaran di lokasi," kata kata Rio, panggilan akrab Widji Lestariono, Senin (24/8/).

Rio menjelaskan, pihaknya telah melakukan penanganan sejak kasus ini terdeteksi. Setelah ada laporan santri mengalami gejala covid-19 pada Jumat 14 Agustus, esok harinya Dinkes langsung turun ke pondok untuk melakukan surveilans dan tracing, yang dilanjutkan dengan pengambilan swab.

Dinkes juga telah berkoordinasi dengan pihak pesantren terkait isolasi para santri yang positif maupun yang dalam proses pemantauan.

"Pihak pesantren memilih untuk memfasilitas isolasi mandiri. Karena kebanyakan tanpa gejala, maka isolasi mandiri diperkenankan,” terang Rio.

Selain itu, pada Sabtu (22/8), tim kesehatan juga telah melakukan pemeriksaan, tracing para santri, hingga pengambilan swab di tempat. Tidak sebatas itu, beberapa penanganan lain juga dilakukan. Seperti disiagakannya tim kesehatan hingga penyemprotan disinfektan oleh BPBD dan PMI Banyuwangi.

"Kita juga menurunkan psikolog untuk memberikan trauma healing," pungkas Rio.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, dr. Yos Hermawan, mengapresiasi langkah penanganan Dinkes. Sejak ditemukannya kasus indikasi covid 19 di santri, hingga proses tracing hingga tes yang diikuti sterilisasi adalah tahapan yang tepat.

"Hal yang pertama dilakukan memang harus seperti itu. Melakukan tracing, disinfeksi, memisahkan yang terpapar dan terindikasi terpapar, serta segera melakukan swab adalah hal yang paling utama dilakukan untuk melokalisir penularan," kata Yos. 

"Perencanaan penanganan juga dilakukan dengan tepat, melibatkan puskesmas dan rumah sakit lain serta telah menugaskan tenaga kesehatan hingga bulan September ke depan sambil melihat perkembangan kasusnya," imbuhnya.

Sementara itu, Gugus Tugas Banyuwangi juga menyerahkan bantuan makanan secara langsung. Penyerahan dilakukan oleh Ketua Gugus Tugas sekaligus Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto dan Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu Bintoro.  

Bantuan yang diberikan berupa beras satu ton, 3000 telur, 3 ribu susu kaleng, 300 dos vitamin isi 30 kaplet, dan akan ditambah lagi secara berkala.

Bantuan ini diasumsikan untuk 100 santri yang sedang dalam perawatan covid 19. “Suplai bantuan akan ditambah sesuai kebutuhan,” ujar Rio.