Lima Warga Binaan Lapas Klas IIB Mojokerto Positif Covid-19

Lapas Klas IIB Mojokerto yang terdapat warga binaan positif Covid-19/RMOLJatim
Lapas Klas IIB Mojokerto yang terdapat warga binaan positif Covid-19/RMOLJatim

Lima orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Mojokerto dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto untuk menjalani pemeriksaan intensif di rumah sakit rujukan Covid-19 RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari Kabupaten Mojokerto.


Petugas penjemputan menggunakan pakaian hazmat dan membawa kelima warga binaan untuk dilakukan tes swab ulang sebelum dilakukan langkah isolasi.

Para warga binaan tetap memakai masker dan tangan diborgol kemudian masuk ke dalam ambulance milik Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto serta dikawal petugas dari Lapas Klas IIB Mojokerto. 

Kepala Lapas Klas IIB Mojokerto, Wahyu Susetyo mengatakan, lima warga binaan yang dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar itu merupakan warga binaan yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19. 

“Saat ini, mereka dibawa untuk di cek ulang. Kalau memang perlu diisolasi,ya kami ikutkan isolasi,” ungkapnya, Rabu (26/8).

Sebelumnya, kata Kalapas, kelima warga binaan terdiri dari dua orang tahanan dan tiga orang narapidana dengan kasus penipuan satu orang dan empat orang kasus narkoba yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan rapid test dengan hasil reaktif dan positif dari hasil uji swab.

“Sudah menjalani rapid test dan uji swab dan hasilnya warga binaan tersebut dinyatakan positif. Kali ini dicek ulang di RS rujukan Covid-19 RSUD Prof Dr Soekandar sebelum diisolasi,” tambahnya. 

Proses pemindahan kelima warga binaan dilakukan untuk meminimalisir tertularnya warga binaan lain yang dapat menjadi klaster baru nantinya.

Namun di dalam Lapas tetap dilakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Sementara, Direktur RSUD Prof Dr Soekandar, dr Djalu Naskutub menjelaskan, saat ini warga binaan tersebut untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. 

“Ini pemeriksaan intensif dulu, sebelum langkah isolasi,” katanya. 

Jika nanti dalam pemeriksaan ditemukan pneumia di paru-paru pada kelima warga binaan tersebut tersebut baru dilakukan isolasi di RSUD Prof Dr Soekandar. Namun jika tidak ditemukan, maka akan diisolasi di Puskesmas Gondang, Kabupaten Mojokerto.