Ini Bentuk Kepedulian Disbudpar Jatim Pada Pekerja Seni

Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Agus Ramajanto/Ist
Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Agus Ramajanto/Ist

Sebagai salah satu bentuk kepedulian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui UPT Taman Budaya tetap memberdayakan atau memperkerjakan seniman secara daring yang disiarkan melalui Chanel Youtube, Instagram, Twitter dan Facebook Cak Durasim.


“Bentuk pertunjukan yang disajikan berupa pergelaran wayang pakeliran padat gaya Jawa Timuran, Jaranan dan pameran lukisan. Disamping itu juga dilakukan dialog atau wawancara dengan para dalang senior gaya Jawa Timuran,” kata Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Agus Ramajanto, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (28/8).
 
Menurut Agus, wawancara ini dilakukan, dengan harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ilmu pedalangan gaya Jawa Timuran bagi khalayak, di samping sebagai sarana hiburan di tengah pandemi covid 19 yang masih kosong dari pergelaran.
 
Mantan Kabag Keuangan Disbudpar Jatim ini mengatakan, terselenggaranya acara ini merupakan kerja bareng antara UPT Taman Budaya Jatim bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan.

“Yang disiarkan melalui Chanel Youtube, Instagram, Twitter dan Facebook Cak Durasim,” sambungnya.
 
Lebih lanjut Agus mengatakan, dalam kondisi pandemi ini pihaknya memang tidak diperbolehkan melakukan kegiatan seni budaya yang mendatangkan banyak penonton.

“Meski demikian, sebagai bentuk kepedulian kita kepada pekerja seni, Taman Budaya Jatim selama ini tetap bisa memberdayakan atau memperkerjakan seniman,” jelasnya.
 
Menurutnya, sampai akhir tahun ini kemungkinan, pihaknya belum bisa melakukan kegiatan pertunjukan offline, jadi sementara kita buat online semua.

“Tapi ada beberapa kegiatan yang kita coba untuk sebisa mungkin menyelenggarakan kegiatan seperti biasanya (offline) dengan sistem protokol kesehatan yang ketat,” tuturnya.
 
Dipaparkan, Taman Budaya Jatim sebagai etalase para seniman, maka pihaknya selalu terbuka dan berusaha menjembatani apa yang menjadi keinginan para seninam tersebut. Karena para seniman pada dasarnya ingin menunjukkan eksistensinya bisa tampil di Taman Budaya supaya mendapat pengakuan. Dalam arti seniman itu harus bisa menjadi kebanggaan supaya banyak orang di luar sana yang memakai jasa mereka (seniman).
 
Sementara untuk mengembangkan dan memperkenalkan seni budaya kepada generasi muda, pihaknya menggandeng kaum milenial. Kurang lebih sebanyak 11 sanggar yang sudah bergabung di Taman Budaya, mereka rata rata berasal dari anak anak muda mulai tingkat SD, SMP, SMA.
 
“Ini sudah kita lakukan sejak lama dengan tujuan supaya kaum millenial ini mengikuti perkembangan seni/budaya. Saya rasa banyak juga dari mereka (generasi millenial) yang tertarik dengan hal yang berbau seni dan budaya,” demikian Agus.
 
Sekedar diketahui, Disbudpar Jaim melalui UPT Taman Budaya tetap eksis dalam menggelar berbagai pertunjukandengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana penghubung (semacam panggung online) antara aksi seniman dan penonton.

Proses pembuatan acara berlangsung mulai Juli-Agustus 2020 sekaligus dalam rangka menyambut peringatan 75 tahun Indonesia merdeka. Dengan mengambil tema “Bangkit Berkreasi Di Masa Pandemi”.