Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meradang soal beredarnya surat keputusan persetujuan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yakni Puti Guntur Sukarno dan Lilik Arijanto beberapa waktu lalu.
- 1,5 Juta Dosis Vaksin Pfizer Datang, Jokowi Yakin Target 370 Juta Dosis Di Akhir Tahun Aman
- Ganjar-Mahfud Disebut Paket Lengkap oleh Keluarga Ponpes As Salam Kabupaten Jember
- Cinta Pengkhianat
Untuk itu, DPP memerintahkan DPC PDIP Kota Surabaya untuk segera menempuh jalur hukum.
Pasalnya dengan beredarnya surat keputusan persetujuan itu Puti Guntur Sukarno beserta kader lainnya terpaksa membuang waktu untuk selalu mengklarifikasi terhadap berbagai pihak.
"Saya sampaikan tadi sengaja mbak Puti hadir. Kemarin kita bukan kaget tapi biasa aja. Beredar rekom palsu. Rekom palsu kemudian disampaikan dari grup WhatsApp (WA) ke grup WA melalui Sosial. Begitu mendapatkan seperti itu berarti dari situ apalagi menyangkut namanya mbak Puti. Dia sekarang ini untuk bisa menyampaikan haknya bahwa telah terjadi. Bukan hanya mbak Puti atau bu Mega masalah pemalsuan. Ada delik pidananya. Saya minta ke mas Adi Sutarwijono melaporkanlan ke polisi tuntut dia. Tuntut dia," tegas Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Taman Harmoni Surabaya, Rabu (2/9).
Bahkan agar kasus itu cepat terungkap, Djarot mendesak agar Ketua DPC PDIP Surabaya sekaligus Ketua DPRD Surabaya segera mengambil langkah cepat untuk melaporkn ke kepolisian.
"Jadi tolong ini laporkan ke polisi. Ini memproduksi, membikin rekom palsu sekaligus menyebarkan melalui sosmed. Ini WA masuk ke mbak puti juga ke saya menyampaikan kebenaran. Segera besok atau lusa setelah pendaftaran kita laporkan. Kita akan usut cak ji (Armudji) ini untuk pembelajaran," tandas Djarot.
Menurut Djarot Rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PDIP memiliki ciri khusus dan hal itu tak akan bisa di palsukan.
"Supaya masyarakat tau rekom dari PDIP Itu khusus ada hologramnya. Yang itu hanya bisa diketahui ibu mega dan mas nanang. Saya juga gak tau. Ini kader-kader gak tau ada hologram khusus. supaya tidak di palsu. Kalau ada pemlsuan pasti akan ketahuan. Gitu ya," pungkas Djarot.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Jenguk Cak Nun di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
- CAKPRO Launching Becak Listrik Pertama di Indonesia dan Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- Kenaikan Biaya Haji 2023, Direktur Pascasarjana UIN Jakarta: Rasional untuk Cegah Permainan Ponzi