Ringankan Beban Kustomo, GPK Jombang Jenguk Istri dan Anaknya Yang Lumpuh

Ringankan Beban Kustomo, GPK Jombang Jenguk Istri dan Anaknya Yang Lumpuh/RMOLJatim
Ringankan Beban Kustomo, GPK Jombang Jenguk Istri dan Anaknya Yang Lumpuh/RMOLJatim

Peduli itulah prisip sejati manusia atas manusia lainnya. Melihat Kustomo (59) sejak 19 tahun merawat istri dan anak sulungnya lumpuh akibat penyakit yang menyerang syaraf motoriknya.


Perjuangan yang dilakukan bapak tiga anak ini, mendapat simpati para dermawan di kota santri. Semenjak 7 bulan terakhir ini, Kustomo memilih berhenti bekerja sebagai penjahit sepatu di pasar Desa Bandung.

Kini ia memilih fokus perhatian jiwa dan raga merawat istri serta buah hati di kediamannya yang sederhana di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Siti Rodiah (52) istri Kustomo menderita penyakit lumpuh sejak19 tahun.

Sedangkan, anak pertama Kustomo juga mengalami kelumpuhan sejak 8 tahun lalu hingga sekarang. Dwi Ayu Prasetya (28), juga menderita penyakit yang sama, sementara anak Kustomo yang kedua sudah bekerja menjadi kuli bangunan dan anak bungsunya masih kelas XII.

Melihat apa yang dialami Kustomo, uluran bantuan saudara sangat dinantikan dikarenakan Kustomo tak lagi bekerja dan gaji anak keduanya juga tak menentu, sehingga apalah daya, hanya insan yang ikhlas dan tulus menjadi malaikatnya kini.

Simpatipun silih berganti mulai mengalir dari sebagian khalayak atas perjuangan yang dilakukan Kustomo. Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Jombang membaktikan diri untuk membantu Kustomo dari berbagai jalur yang akan diteruskan untuk menjadi perhatian kepada pemerintah terkait.

Bersama rombongan relawan lainnya, GPK mengunjungi kediaman Kustomo menjenguk istri dan anaknya mendengar keluh kesah yang disampaikan. Ketua GPK Jombang, H Mujtahidur Ridho mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut.

"Kami sangat prihatin dan bertekad sekuat tenaga, berupaya membantu meringankan beban keluarga ini. Setidaknya kami sebagai salah satu elemen masyarakat, akan mendorong siapapun, untuk melakukan upaya agar beban beliau lebih ringan," kata Gus Edo panggilan akrab Ketua GPK Jombang kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (17/09).

Dijelaskan, Muhtahidur Ridho bahwa kedatangannya bersama anggota GPK merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap kemanusiaan atas kondisi sosial masyarakat. Selanjutnya nanti akan diperjuangkan adanya bantuan terkait dari pemerintah.

"Negara harus hadir di sini, baik itu melalui pemerintah desa, kecamatan maupun pemerintah kabupaten Jombang. Kita akan mendorong Bupati Jombang untuk mengupayakan agar beban keluarga ini terbantu," tutur Gus Edo.

Di samping itu, silaturahim GPK dikediaman Kustomo juga memberikan bantuan berupa uang tunai dan sembako yang diharapkan dapat meringankan beban dan membantu kebutuhan hidup Kustomo dan keluarga.

"Tekad kami mengupayakan bisa membantu meringankan beban keluarga ini. Setidaknya kami sebagai elemen masyarakat, akan mendorong siapapun untuk ikut membantu agar beban keluarga ini terbantu," imbuhnya.

Sementara itu, Kustomo menjelaskan bahwa istri dan anaknya mengalami kelumpuhan dengan gejala awal mengalami kelemahan hingga sering terjatuh dan akhirnya lumpuh, oleh medis disebut sebagai gangguan pada sistem saraf motorik.

"Katanya dokter di RS Dr Soetomo Surabaya mengalami penyakit ALS atau gangguan pada sistem saraf motorik," ujar Kustomo.

Berbagai upaya dalam usaha yang dilakukan oleh Kustomo diantaranya pengobatan medis maupun alternatif telah dilakukan selama bertahun tahun, namun hingga kini belum membuahkan hasil yang maksimal. Meski dirinya sudah mendapatkan bantuan sosial berupa PKH, BPNT hingga Jamkesmas, namun Kustomo masih tidak bisa berbuat banyak.

"Dulu saya bekerja sebagai tukang sol sepatu, kini sudah 7 bulan tidak bekerja, karena fokus merawat istri dan anak," pungkasnya.