Belasan Pelatih Mengeluh Pembinaan Olahraga di Tengah Pandemi Menyulitkan

Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman bertemu dengan para pelatih/Ist
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman bertemu dengan para pelatih/Ist

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menggelar pertemuan dengan beberapa pelatih cabang olahraga Selasa (29/9). 


Sebelumnya KONI Pusat telah menggelar pertemuan virtual dengan para atlet, KONI Provinsi, Pimpinan Induk Cabang Olahraga, Akademisi Keolahragaan, Bidang Media dan Humas KONI Provinsi di seluruh Indonesia. 

Sebagaimana beberapa pertemuan sebelumnya, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman langsung yang memimpin pertemuan dengan pelatih dari 12 cabang olahraga. Adapun kegiatan kali ini dikoordinasikan oleh Bidang Pendidikan dan Penataran (Diktar) KONI Pusat.

Saat membuka pertemuan itu, Ketua Umum KONI Pusat menyadari bahwa program latihan yang harusnya dijalankan pelatih banyak yang terkendala karena adanya pandemi Covid-19. 

Meski begitu, KONI Pusat memberikan apresiasi kepada pelatih yang pantang menyerah menghadapi keadaan. 

“Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para saudara-saudara tanpa terkecuali, tanpa kreasi dan peran pelatih, mental atlet sudah jatuh," kata Marciano, Selasa (29/9). 

“Masyarakat olahragap restasi beruntung miliki pelatih-pelatih yang punya semangat yang luar biasa”, tambahnya.

Marciano juga menyinggung beragam kegiatan olahraga yang ditunda di tahun 2020. Dengan penundaan yang terjadi, Marciano berharap agar 

para pelatih melakukan program ulang pembinaan supaya atlet mencapai puncak performa pada saat event digelar.

Ia pun meminta agar pelatih menerapkan Sport Science secara optimal dalam pembinaan olahraga prestasi, terutama cabang olahraga yang sudah masuk dan juga yang masih mengikuti pra kualifikasi Olimpiade.

Sementara pelatih angkat besi Dirdja Wiharja menyampaikan bahwa Pelatnas digelar sejak Januari 2020. Namun ia mengaku dengan adanya isolasi ketat yang diterapkan di masa pandemi Covid-19, sebanyak 14 atlet Pelatnas mengalami kejenuhan.

"Mereka tidak diizinkan keluar area Pelatnas," tutupnya.