Langkah Partai Demokrat yang menolak RUU Cipta Kerja, mendapat apresiasi positif dari buruh.
- UU Cipta Kerja Untuk Siapa?
- Walk Out Demokrat Bukti Ketegasan Sikap Politik AHY Untuk Berkoalisi Dengan Rakyat
- Walk Out Tolak RUU Ciptaker, AHY: Partai Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat
"Pada dasarnya memang harus ditolak karena tidak sesuai dengan harapan buruh. Kami sangat apresiasi terhadap dua partai yang menolak RUU Cipta kerja," ujar Sekjen Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Surabaya, Khoirul, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (4/10).
Khoriul enggan berangan angan, apakah penolakan partai tersebut adalah murni untuk buruh atau tendensi lain. Namun, adanya partai yang menolak, paling tidak adalah sebuah tindakan nyata dari partai yang masih peduli dengan buruh.
Khorul meyakini, selama RUU Cipta Kerja tidak ada perubahan yang lebih baik, Partai Demokrat pasti akan tetap terus menolak.
"Kami mendukung langkah Demokrat. Di Surabaya, tidak menutup kemungkinan kami akan berkoordinasi dengan Partai Demokrat. Bukan urusan politik. Tapi tetap bersama mengawal. Agar Demokrat dan PKS yang notabene juga ikut menolak, tidak akan berubah haluan," lanjut Khoirul.
Diketahui sebelumnya, Rapat kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR dengan pemerintah telah menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja untuk disetujui menjadi Undang-Undang (UU) dalam Rapat Paripurna.
Dalam rapat tersebut sebanyak tujuh fraksi melalui pandangan fraksi mini fraksi telah menyetujui yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.
Sedangkan, dua fraksi menyatakan menolak RUU ini yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Aksi Buruh Tolak Omnibus Law Bubarkan Diri Saat Larut Malam
- Bela Rocky Gerung, Jumhur Hidayat: Omnibus Law Kebijakan Bajingan dan Tolol
- Rizal Ramli akan Cabut Omnibus Law dan Proyek IKN Jika Jadi Presiden