Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya benar-benar serius mengusut perusakan fasilitas umum berupa CCTV di depan Gedung Negara Grahadi saat terjadi unjukrasa penolakan UU Cipta Kerja.
- Berkas Lengkap, KPK Limpahkan Bekas Direktur Jasindo ke Jaksa
- Anggota DPRD Gresik Muhammad Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Investasi PDAM
- Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Ditetapkan Tersangka Ekspor Minyak
Saat ini Pemkot telah melaporkannya ke Polrestabes Surabaya. Bahkan polrestabes Surabaya saat ini sudah melakukan identifikasi terhadap pelaku pencurian CCTV itu.
"Ini masih kita data semuanya, kita minta records (rekaman)," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (10/10).
Menurut Sudamiran, dalam peristiwa itu, beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan dan salah satunya adalah CCTV.
"Kita temukan (ada CCTV dirusak). CCTV di depan Gedung Negara Grahadi dekatnya pintu satu, pintu utama," ujarnya.
Meski saat ini pihak Polrestabes sudah mengantongi ciri-ciri pelaku, namun Sudamiran enggan menjelaskannya.
Ia hanya menyatakan akan menggali motif dari peristiwa perbuatan pelaku tersebut.
"Intinya apa kerusakan itu kita identifikasi. Kita kan dokumentasinya ada semua," ungkapnya.
Sebelumnya, Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyatakan, saat aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja ada beberapa fasilitas publik yang sengaja dirusak orang tak bertanggung jawab.
Di antaranya, bola-bola pelindung pedestrian, rambu-rambu, tempat sampah, pot-pot bunga, barrier hingga CCTV.
"Hasil dari pantauan kami lewat rekaman CCTV itu ada unsur kesengajaan. Jadi para pelaku ini mengambil CCTV sepertinya terencana. Karena memang terlihat di gambar itu pola pergerakan mereka," kata Febri, Jum'at (9/10).
Menurut Febri, CCTV yang ada di Surabaya telah dilengkapi face recognition atau kamera yang mampu mengenali wajah seseorang.
Bahkan, kelebihan CCTV ini sudah terkoneksi dengan data kependudukan.
"CCTV di Surabaya ini sudah face recognition. Jadi kita sudah bisa tahu, sudah bisa kita analisis siapa itu pelakunya dari wajahnya. Dan data kependudukannya bisa diketahui juga," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gelar Penyelempangan Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Tahun 2024
- Lift JPO Jalan Pemuda Surabaya Dibakar Anak di Bawah Umur, Bukan Terbakar
- Beberapa Program Surabaya Hingga Raih Penghargaan Predikat Terbaik 1 dalam Penghargaan SDGs Action Award 2024