Bupati Anas Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Dokter karena Covid-19

Persiapan pemakaman/dok hms
Persiapan pemakaman/dok hms

Satu dokter di Banyuwangi telah meninggal dunia pada Selasa (13/10) dalam perjuangan melawan Covid-19. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya sang dokter.


"Kita semua berduka atas wafatnya beliau. Ini adalah kehilangan yang besar, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi Banyuwangi," kata Anas.

Anas mengatakan, dokter, perawat, dan berbagai insan kesehatan selama ini telah berperan besar dalam menangani pandemi Covid-19, baik secara promotif, preventif, hingga kuratif.

“Mari terus terapkan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 ini bisa kita lewati bersama-sama dengan baik,” papar Anas.

Anas juga kembali mengingatkan kepada seluruh warga bahwa penularan penyakit ini masih terjadi di masyarakat.

"Kita juga masih melihat bahwa dampak ini tidak hanya kepada kelompok masyarakat saja. Namun, tenaga kesehatan juga banyak terdampak oleh penyakit ini," ucap Anas.

"Kita lihat bahwa penularan masih terjadi. Maka dengan kepatuhan kita terhadap segala peraturan pemerintah terkait pengendalian Covid-19, maka angka ini bisa kita tekan, bisa kita turunkan," lanjut Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menjelaskan, dokter yang meninggal tersebut selama ini bertugas di salah satu klinik kesehatan di Banyuwangi.

“Memang ada riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya. Pasien mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, hingga mual/muntah. Juga ada pneumonia,” terang dr. Rio, sapaan akrabnya.

Setelah mengalami gejala Covid-19, yang bersangkutan mendatangi salah satu rumah sakit rujukan covid di Banyuwangi dan dilakukan penanganan. Hasil swab-nya terkonfirmasi positif.

“Kondisi pasien diperberat karena almarhum juga tergolong obesitas,” terang Rio.

Pada hari ini, kasus konfirmasi covid di Banyuwangi mencapai  1.526 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 1.203 orang atau hampir 79 persen. Untuk kasus meninggal sendiri sebanyak 121.