Sebanyak 45.071 keluarga penerima manfaat (KPM) di Banyuwangi mulai menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ke-7 dari Kementerian Sosial (Kemensos). Banyuwangi pun akan mendapat kuota tambahan penerima sebesar 8.000 KPM lagi.
- Pemprov Dan Bank Jatim Serahkan Bantuan Sosial di Pamekasan
- Dorong Program Sosial, Pemkab Lamongan Serahkan Bantuan Sosial ke LKSA
- Polda Jatim Selama 3 Hari Salurkan 13 Ribu Lebih Bansos
Anggaran yang dikucurkan dari pemerintah pusat sudah mencapai Rp. 135,213 miliar.
“Alhamdulillah, bantuan dari pemerintah terus bergulir. Harapan kami, keluarga penerima bisa memanfaatkan dengan baik. Tolong didahulukan untuk membeli kebutuhan pokok,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Sebelumnya, Anas menyerahkan BST Kemensos di Kantor Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Anas kembali mengingatkan kepada warga agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mengingat, laju penyebaran covid-19 di Banyuwangi masih cukup tinggi.
“Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa pakai masker saat keluar rumah. Jangan jajan sembarangan di pinggir jalan. Untuk yang sepuh-sepuh (tua-red) dan yang ada penyakit bawaan, tolong diperhatikan khusus karena rentan bila terinfeksi corona," kata Anas.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial Banyuwangi Lukman Hakim menjelaskan, BST Kemensos tahap ketujuh ini disalurkan kepada 45.071 KPM. “Nominalnya, tiap keluarga mendapatkan Rp. 300 ribu perbulannya,” kata Lukman.
Nominal tersebut, kata Lukman, memang berubah sejak penerimaan bulan Juli kemarin. Pada Gelombang I (April – Juni 2020), setiap KPM menerima Rp 600 ribu per bulan. Namun, pada Gelombang II, mereka menerima Rp 300 ribu per bulan selama 6 bulan, Juli – Desember 2020 mendatang.
“Ketentuan dari Kemensos. BST ini awalnya hanya sampai Juni, tapi karena pandemi belum berakhir, pemerintah pusat memperpanjang hingga Desember. Keluarga penerima manfaatnya juga diperluas sasarannya," kata Lukman.
Lukman menambahkan, untuk penerimaan November mendatang atau tahap 8, Banyuwangi bakal mendapatkan tambahan kuota sekitar 8000 KPM. Tambahan kuota ini sebagian besar adalah usulan lama. Namun karena NIK-nya tidak cocok, data mereka terblokir.
"Setelah diperbaiki datanya, kami ajukan kembali, dan alhamdulillah disetujui Kemensos. Sehingga, total penerima untuk bulan November depan akan bertambah 53 ribu KPM lebih," jelasnya.
Lukman pun menyebut, selain BST Kemensos, secara bertahap bantuan lain yang berasal dari pusat juga akan segera dicairkan. Ada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan sosial beras (BSB) bagi warga penerima program keluarga harapan (PKH).
“Bantuan beras ini diberikan selama tiga bulan (Agustus-Oktober). Setiap penerima mendapatkan 15 kg per bulan. Untuk dua bulan pertama sudah cair September kemarin sehingga setiap penerima mendapatkan 30 kg. Tinggal sekali lagi untuk bulan ini 15 kg per penerima,” terang Lukman.
Selain bantuan dari pusat dan provinsi, warga juga akan menikmati jaring pengaman sosial dari Pemkab Banyuwangi, mulai dari paket sembako, hingga nutrisi ibu hamil dan menyusui.
- Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat Signifikan, 4 Pasien Meninggal Dunia
- Pilkada 2024, 100 Kiai Banyuwangi Deklarasi Dukung Gus Munib Calon Bupati
- Pelayanan Publik Banyuwangi Meraih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI