Terminal Anjuk Ladang Nganjuk Harus Bisa Sumbang  PAD

Terminal Anjuk Ladang Nganjuk/RMOLJatim
Terminal Anjuk Ladang Nganjuk/RMOLJatim

Komisi C DPRD Jawa Timur sidak ke Terminal Anjuk Ladang Nganjuk, Kamis 15 Oktober 2020. Legislatif bidang aset dan pendapatan asli daerah (PAD) itu meninjau perkembangan terminal yang sudah tiga tahun diserahkan ke Pemprov Jatim tersebut. 


Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur Makmulah Harun mengapresiasi perkembangan Terminal Anjuk Ladang setelah diambil alih Pemprov. Pembangunan secara masif telah dilakukan dalam beberapa tahun belakangan. 

Hanya saja, politikus PKB itu memberikan sejumlah catatan untuk terminal ini. Diantaranya pemanfaatan kios yang dinilai belum maksimal.

"Kami menginginkan segera difungsikan kios yang masih belum (ditempati). Ini kan sebetulnya hanya karena belum siapnya berbagai sarana contohnya listrik dan air," ujar Makmulah. 

Sejak selesai pembangunan gedung ruang tunggu penumpang awal tahun ini, memang stand pedagang yang berfungsi masih sangat sedikit. Dari 59 kios yang tersedia, baru 33 ditempati. Sisanya masih kosong. 

Anggota Komisi C DPRD Jatim, Agung Supriyatno menyayangkan masih banyaknya kios yang kosong. Pun demikian, pihaknya mengaku terkesan dengan konsep filosofi terminal modern yang dipakai. 

Tinggal selanjutnya penataan yang perlu ditingkatkan. Politikus PAN itu menilai, perlu juga ada fasilitas yang bisa mengundang kaum melenial untuk datang seperti cafe atau tempat makan. Dengan begitu akan menambah PAD bagi Provinsi Jatim. 

"Saya pikir ini filosofi terminal modern. Saya suka. Yg modern ini harus difasilitasi. Jadi yang kongkow tidak hanya bis, tapi juga milenial," kata dia. 

Anggota Komisi C DPRD Jatim lainnya, Agus Dono Wibawanto mengatakan, inovasi mutlak harus dilakukan pengelola Terminal Anjuk Ladang Nganjuk untuk memanfaatkan aset Pemprov Jatim dengan baik. 

"Tentu Dishub Jatim tidak bisa kalau juga membagi kosentrasi ke PAD. Tapi ke depan saya mendorong pemerintah membangun BLUD. Dishub harus berani membuat terobosan," kata dia. 

Sementara itu, Kabid Angkutan dan Keselamatan Jalan Dishub Jatim Emi Retnowati dalam audiensi mengakui memang belum bisa maksimal pemanfaatan kios.

Ia menduga, adanya Covid-19 turut juga mempengaruhi. Tidak banyak pedagang yang memakai stand tersebut. Padahal jumlah kios sudah disesuaikan dengan banyak pedagang sebelum terminal diperbaiki. 

Terlepas dari permasalahan kios, Emi memastikan Terminal Anjuk Ladang Nganjuk akan dimaksimalkan sebaik mungkin dapat menyumbang PAD. Penataan terus dilakukan agar bisa menunjang semua itu. 

Salah satunya dengan parkir, rencananya Dishub Jatim akan menggandeng pihak ketiga untuk memaksimalkan sektor ini. Kemudian menarik pengusaha franchise untuk mengisi lantai dua terminal. Harapannya semakin banyak penumpang yang datang ke terminal ini. 

"Kemudian potensi PAD juga akan kita targetkan dari, iklan, yakni dengan video tron," tandasnya.