Kenali Si Silent Killer Covid-19

Ilustrasi penjelesan di dalam buku pedoman perubahan perilaku/Net
Ilustrasi penjelesan di dalam buku pedoman perubahan perilaku/Net

Anak-anak, pemuda, dan juga lanjut usia (lansia) memiliki potensi yang sama tertular Covid-19. Karenanya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membuat buku pedoman perubahan perilaku untuk masyarakat agar bisa mengetahui pentingnya protokol kesehatan.


Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/10), dalam dokumen digital buku pedoman perubahan perilaku, dijelaskan tentang kategori masyarakat yang rentan tertular Covid-19.

Diantaranya adalah orang-orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) seperti hipertensi, diabetes, jantung, asma dan gagal ginjal. Kemudian orang-orang lansia yang berumur 60 tahun ke atas, orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh (imunitas) rendah dan orang yang mengalami obesitas (berat badan berlebih).

Berbahayanya, masyarakat dalam rentang umur 20-40 tahun yang sudah tertular Covid-19 bisa menyebarkan Covid-19 tanpa diketahui. Karena, rerata mereka tidak memiliki gejala klinis seperti batuk, pilek, dan atau suhu badan tinggi.

Karenanya, virus corona jenis baru ini seringkali diistilahkan sebagai The Silent Killer atau virus yang mengabitkan kematian secara diam-diam.

Dengan demikian, Satgas dalam buku pedoman yang tebalnya 60 halaman itu, mengajak masyarakat untuk mengenali Covid-19, yang tujuannya meminimalisir dampak kesehatan yang bisa menimpa setiap orang.

"Virus SARS-CoV-2 atau virus corona menyerang sistem pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan ringan sampai berat, bahkan kematian," terang Satgas dalam buku pedoman yang dikutip Senin (19/10).

Dalam buku itu juga dijelaskan bahwa Covid-19 tidak ditularkan oleh hewan, tetapi menular antarmanusia yang paling dekat, dan melalui cipratan liur (droplet) yang dikeluarkan seseorang dari mulut atau hidung ketika bersin, batuk, bahkan saat berbicara.

"Droplet dapat jatuh dan menempel pada benda-benda di sekitar kita. Oleh karena itu, ketika kita memegang benda-benda tersebut, tangan kita berpotensi menjadi jalur transmisi penularan Covid-19 jika menyentuh hidung, mulut, dan mata," jelas Satgas.

Namun begitu, virus asal Wuhan, China itu memiliki kelemahan. Yaitu, bisa mati jika tempat hidupnya dibersihkan dengan sabun. Selain itu Covid-19 tidak tahan dengan temperatur yang setiap saat bisa semakin tinggi. Hal itu bisa memperpendek masa bertahan virus.

Oleh karena itu, Satgas mengajak seluruh masyarakat menerapkan 3M secara displin. Yaitu menggunakan masker saat melalukan kegiatan sosial, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.