Tolak Omnibus Law, Ratusan Demonstran Mulai Masuk Surabaya

Petugas berjaga jaga melakukan pengamanan demonstran di depan KBS / RMOLJatim
Petugas berjaga jaga melakukan pengamanan demonstran di depan KBS / RMOLJatim

Aksi unjuk rasa demonstran dengan tuntutan tolak omnibus law yang dijadwalkan hari ini di depan gedung Grahadi Surabaya, masih belum tampak. 


Kendati demikian, pengamanan di sekitaran gedung Grahadi sudah dipersiapkan sejak semalam.

Pantauan Kantor Berita RMOLJatim, selain terpasang kawat berduri di sepanjang depan gedung Grahadi, 4 mobil pemadam kebakaran kota Surabaya juga disiagakan. 

Sementara di depan Kebun Binatang Surabaya, sudah tampak para demonstran. Sedikitnya ada 150 orang berkumpul untuk menunggu demonstran yang lain berdatangan dari berbagai daerah.

Seperti diketahui, Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) akan kembali menggelar aksi tolak UU Cipta Kerja dan Omnibus Law mulai besok siang, Selasa 20 Oktober hingga 23 Oktober 2020.

Untuk mengantisipasi kericuhan yang dipicu provokator. GETOL akan mewaspadai penyusup dengan melakukan sweeping.

"Kita punya cara untuk mengantisipasi adanya penyusup dengan cara mensweeping. Jika kita temukan. Maka akan kita keluarkan dari barisan," terang Nurudin Hidayat Wakil Ketua FSPMI Jatim.

Aksi akan digelar selama empat hari berturut-turut mulai Selasa 20 Oktober sampai  Jumat 23 Oktober 2020. Demo akan diikuti berbagai elemen buruh; KSPI, KASBI, FSPMI, FSP KEB KSPI, KP SPBI, SPN, FBTPI KASBI, LBH Surabaya, GMNI, WALHI, IMM, UNTAG BERGERAK, DEMA FTK UINSA, Aliansi Mahasiswa UNAIR, SERBU SETAN dan beberapa elemen lainnya.