Dua Karyawati Unit Bank Finance Di Kota Probolinggo Mengaku Tertipu Infestasi Fiktif

Dua Karyawati Yang Mengaku Tertipu Investasi Fiktif/RMOLJatim
Dua Karyawati Yang Mengaku Tertipu Investasi Fiktif/RMOLJatim

Dua karyawati salah satu unit Bank Finance di Kota Probolinggo mengaku tertipu sebuah infestasi yang diikutinya. Kedua karyawati tersebut adalah Suwanti Qoriah (24) warga Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo dan Nurcholilah Fitri Rizkiyah (28), warga Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo.


Keduanya mengaku menyerahkan uang kepada salah satu nasabahnya atas nama Magnifera Indica yang berkediaman di Triwung Kidul, Kota Probolinggo, dengan mendapatkan hasil bunga yang menggiurkan.

"Tertariknya saya ikut karena saya tahu nasabah ini rajin pembayaran kreditnya dan bunga yang ditawarkan sebesar 10 persen dari modal yang di investasikan," kata Suwanti pada  Kantor Berita RMOLJatim, Senin (11/1).

Bahkan dia juga mengaku sudah pernah mendapatkan  keuntungan  bunga dari investasi itu. Namun uang tersebut kembali ia investasikan. 

"Tetapi selanjutnya uang dan modal saya tak dicairkan hingga saat ini modal uang yang belum terbayarkan sebesar kurang lebih sekitar Rp 8,5 juta rupiah," ungkapnya.

Suwanti juga sempat mengajak temannya Nurcholilah Fitri Rizkiyah untuk investasi ke bisnis tersebut. 

"Saya juga tertarik untuk investasi karena dinilai bisnisnya menguntungkan," ujar Lila.

Saat ini Lila mengaku masih menunggu kejelasan kapan uang yang di investasikan tersebut bisa kembali. 

"Uang saya yang belum keluar sekitar 13 jutaan. Saya berharap uang tersebut bisa segera kembali karena uang itu sudah sekitar satu tahunan serta uang itu sebagian bukan milik saya " ujarnya.

Sementara itu, Magnifera Indica saat ditemui di kediamannya di daerah Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo mengaku tidak berniat untuk menipu dan usaha yang dijalankan bukan Investa bodong.

"Uang yang diinvestasikan oleh keduanya sudah dikelola untuk bisnis usaha baju, buah buahan dan bisnis lainnya. Namun saat ini semenjak pandemi usaha saya mengalami penurunan bahkan terbukti cafe saya sudah ditutup," ujarnya.

Fera mengaku dengan berjalannya usaha yang digelutinya, uang yang dimilikinya juga nyantol dan belum dibayarkan oleh teman kerjanya di daerah Tuban. 

"Nanti kalau uang saya dibayar oleh rekan saya dan rumah saya laku, uang milik Swanti dan Leli pasti saya kembalikan. Terbukti saya sudah menyicil tanggungan saya kepeda mereka . Namun untuk melunasi tanggungan saya semuanya masih belum ada uang yang mau dibayarkan," pungkasnya.