Polisi Bubarkan Acara Pernikahan di Ngawi

Petugas kepolisian dipimpin Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Widodo membubarkan paksa hajatan pernikahan di Desa Banyubiru/RMOLJatim
Petugas kepolisian dipimpin Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Widodo membubarkan paksa hajatan pernikahan di Desa Banyubiru/RMOLJatim

Aparat kepolisian membubarkan acara pernikahan yang digelar di rumah Heri Sukoko, (52), di Dusun Jebak, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jawa Timur (Jatim).


"Pembubaran paksa hajatan pernikahan tersebut terjadi pada Sabtu kemarin, (16/1)," kata Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya via selular kepada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (17/1).

Awalnya, sambung, AKBP I Wayan,  kita menerima laporan dari warga masyarakat adanya kegiatan. Kemudian kita memerintahkan anggota yang dipimpin Kasat Binmas AKP Widodo untuk mengecek adanya kegiatan yang dimaksudkan. 

Beber Winaya, ketika sampai di lokasi kejadian pihaknya melakukan kroscek dengan meminta keterangan ke pemilik hajatan (Heri Sukoko). 

Ternyata acara yang digelar tersebut tidak mengantongi perijinan apapun baik dari kepolisian maupun Satgas Covid-19. 

Mendasar berbagai pertimbangan dengan terpaksa saat itu juga acara hajatan pernikahan dibubarkan oleh petugas kepolisian. 

"Dengan terpaksa kita meminta tamu undangan dan keluarga serta panitia segera mengakhiri kegiatan karena masih dalam masa PPKM. Kita jelaskan juga bahwa hajatan itu tetap melanggar protokol kesehatan," tegasnya.

Diharapkan Kapolres Ngawi, selama PPKM berlangsung mulai 11 sampai dengan 25 Januari 2021 semua masyarakat tetap mematuhi aturan yang berlaku. Apalagi sudah jelas didalam Surat Edaran Bupati Ngawi Nomor : 065/01.28/404.011/2021 tertanggal 9 Januari 2021 tentang PPKM dijelaskan secara rinci berbagai prosedur serta larangan. 

Seperti diketahui sebaran Covid-19 di Ngawi, masih menunjukan angka cukup tinggi terutama dalam sepekan terakhir. Tercatat ada 117 orang yang dinyatakan positif dan harus dirawat maupun melakukan isolasi. 

Jumlah tersebut bisa diketahui dari data sebelumnya yakni per Minggu, (10/1/), jumlah total yang terkonfirmasi positif mencapai 714 orang. Sedangkan sembuh tercatat 574 orang, 53 orang diantaranya statusnya suspek. Dan yang meninggal mencapai 41 orang.

Kemudian sepekan kemudian terhitung per Sabtu kemarin, (16/1), terjadi penambahan pasien sebanyak 117 orang dan kemarin jumlahnya mencapai 831 orang. Sedangkan pasien sembuh tercatat 627 orang   dan 62 orang diantaranya dinyatakan sebagai suspek. Jumlah pasien yang meninggal juga bertambah kemarin mencapai 52 orang sejak pandemi terjadi di wilayah Ngawi.