Setubuhi Anak di Bawah Umur, Oknum Satpam Sekolah Terancam Penjara 15 Tahun

 Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya menginterogasi MJW pelaku persetubuhan anak di bawah umur/RMOLJatim
Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya menginterogasi MJW pelaku persetubuhan anak di bawah umur/RMOLJatim

Perbuatan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh oknum petugas keamanan atau Satpam di salah satu sekolah di Kecamatan Bringin, Ngawi. MJW digelandang petugas Satreskrim Polres Ngawi setelah didakwa menyetubuhi dua orang anak perempuan yang masih dibawah umur sebut saja Mawar dan Bunga.


"Pengungkapanya kita menerima pelaporan dari kedua korban. Kemudian kita menjemput tersangka yang berusaha sembunyi di rumah keluarganya," terang Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (18/1).

Informasi yang dihimpun Kantor Berita RMOLJatim, lelaki berusia 30 tahun ini secara sengaja menyetubuhi korban yang saat itu masih duduk dibangku sekolah. 

Tragisnya, kelakuan bejat terduga pelaku terhadap kedua korban dilakukan hampir selama 6 tahun. Perilaku amoral oknum Satpam tersebut dibenarkan Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya di hadapan wartawan. 

Modus terduga pelaku terhadap korbanya beber Winaya, melakukan bujuk rayu termasuk memberikan sejumlah uang senilai Rp 50 ribu dan jam tangan. Tidak sebatas itu, untuk meyakinkan korbanya, MJW berjanji akan menikahi jika kelak korbanya sudah lulus sekolah. Diakui Winaya, kelakuan bejat MJW memang berlangsung lama ketika bekerja sebagai Satpam di SMP. 

"MJW ini dulunya memang seorang Satpam di SMP. Jadi di SMP inilah mulai mencari korbanya dengan bujuk rayu dan saat itu MJW juga berperan sebagai pembina Pramuka disekolah tersebut," tandasnya.

Selain itu kata Kapolres Ngawi, lokasi untuk melampiaskan syahwat MJW dilakukan lebih dari satu tempat. Salah satunya disebuah warung kopi masuk area pasar hewan Ngawi. Perbuatan bejat MJW bakal dijerat Pasal 81 ayat 2, Pasal 82 ayat 1 UURI 17/2016 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara minimal 5 tahun dan paling lama 15 tahun.

"Saya menghimbau kepada seluruh orang tua di Ngawi yang mempunyai anak dibawah umur baik putra dan putri agar menjaganya. Supaya kejadian semacam ini tidak terulang lagi dan jangan sampai menjadi korban persetubuhan," demikian Kapolres Ngawi.