Pemberhentian Siswanto Tidak Mengganggu Elektabilitas PKS Ngawi

Haryanto Ketua DPD PKS Ngawi
Haryanto Ketua DPD PKS Ngawi

Haryanto Ketua DPD PKS Kabupaten Ngawi menegaskan, pemberhentian Siswanto dari kader partai atas dasar persoalan individu. Sehingga saat ini maupun kedepanya tidak akan merusak reputasi demikian juga elektabilitas partai.


"Sebenarnya begini sedikit banyak ada masalah di PKS Ngawi ini akan tetapi yang bermasalah itu bukan partai melainkan individu serta sifatnya personal kadernya," kata Haryanto, Kamis, (21/1).

Oleh karenanya terang Haryanto, PKS mempunyai mekanisme ketika ada kader yang mempunyai kesalahan kategori berat dibiarkan maka dampaknya akan merusak citra partai itu sendiri.

Justru sebaliknya, ketika PKS memberikan sangsi keras terhadap kadernya maka akan membawa nilai positif terhadap kelangsungan partai.

Dengan tindakan tegas seperti itu lanjutnya, reputasi dan performa PKS akan menjadi lebih baik ketika menghadapi kontestasi politik berikutnya.

Diakui Haryanto saat ini masyarakat selaku konstituen menilai PKS sebagai partai yang sangat menjaga marwahnya.

Sesuai visinya adalah menjadi partai dakwah yang kokoh dalam berkhidmat untuk umat, bangsa dan negara. Dengan dasar itulah setiap kader PKS harus bersih, peduli dan profesional.

Dengan demikian, setiap kader yang hadir ditengah masyarakat harus selalu berjuang untuk senantiasa istiqomah memegang karakter sesuai visi misi PKS. 

"Jika ada kader yang mempunyai kesalahan dan pelanggaran berat yang tidak bisa kita toleransi maka dengan terpaksa kita amputasi. Agar tetap terjaga ritme sesuai marwahnya PKS," beber Haryanto.

Dijelaskan sekali lagi, pemberhentian Siswanto sebagai kader PKS berujung pada lengsernya sebagai anggota DPRD Ngawi bukan atas dasar suka tidak suka.

Melainkan apa yang dilakukan Siswanto bentuk pelanggaran berat atas dasar persoalan pribadinya yang telah menabrak AD/ART partai (PKS-red).

"Insyallah PKS di Ngawi untuk kedepan lebih baik lagi bahkan sesuai target kita akan menambah kursi dari saat ini di legislatif," urai nya. 

Diberitakan sebelumnya, selama dua kali pemilu PKS hanya mendulang 4 kursi di lembaga legislatif. Artinya, jumlah perolehan kursi itu stagnan mengingat partai mempunyai kantong masa.

Namun untuk pemilu kedepan, Haryanto menargetkan paling tidak 6 kursi dari jumlah daerah pemilihan yang ada.

Menuju target tersebut beber Haryanto kepada kantor berita RMOLJatim, tentunya diperlukan strategi. Antara lain, mengokohkan soliditas anggota, kaderisasi kepemimpinan yang efektif, dan menerapkan sistem manajemen partai yang modern.

Selanjutnya, meneguhkan visi PKS sebagai pelopor partai Islam yang Rahmatal Lil ‘Alamiin bagi masyarakat Ngawi.