647 Tenaga Medis Gugur Karena Covid-19, Paling Banyak Jawa Timur

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Sebanyak 647 petugas medis dan kesehatan wafat akibat terinfeksi Covid-19 sepanjangn pandemi pada Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021.


Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL,  data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), jumlah tenaga medis yang gugur tersebut tersebar di beberapa provinsi.

Di Jawa Timur, 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan meninggal dunia. Kemudian di DKI Jakarta sebanyak 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan.

Jawa Tengah 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan; Jawa Barat 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan. Selanjutnya Sumatra Utara tercatat 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan.

Kemudian Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan; Banten 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan; Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik; Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan; Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat; Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan.

Provinsi Riau 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan; Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi,  dan 6 perawat; Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan; Sumatra Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat; Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat; Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan; Bengkulu 2 dokter, 2 bidan.

Lalu Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat; Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan; Lampung 1 dokter dan 2 perawat; Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat; Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat; Sulawesi Tengah 1 dokter, 1 perawat; Papua Barat 1 dokter.

Bangka Belitung 1 dokter; Papua 2 perawat, 1 bidan; Nusa Tenggara Timur 1 perawat; Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik; Jambi 1 apoteker; DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat; serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi.

Berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi, Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi mengatakan bahwa kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tertinggi di Asia, dan 3 besar di seluruh dunia.

"Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 53 (lima puluh tiga) dan hingga pertengahan bulan Januari 2021," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (27/1).

Tim mitigasi IDI meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi testing secara serentak bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat menentukan diagnosa dini agar dapat tindakan segera bagi yang terkonfirmasi positif tersebut.

"Situasi penularan Covid saat ini sudah tidak terkendali, terutama karena aktivitas mobilitas masyarakat semakin meningkat. Testing ini dibutuhkan bukan hanya screening, namun juga tracing dan evaluasi penyembuhan," tandasnya.