Gunung Api Raung sejak 1 hingga 3 Februari ini terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis. Mulai dari tremor yang terjadi terus-menerus (microtremor), gemuruh dan hujan abu di wilayah Kecamatan Licin, Banyuwangi.
- Tragis, Nekat Gantung Diri Akibat Sakit Menahun
- Tutup Turnamen Bola Voli Tingkat SMA, Bupati Jombang Apresiasi dan Beri Motivasi Atlet
- Gegara PP 54/2017 di Seleksi Direksi PDAM, Walikota Eri Minta Maaf Pada Anak Muda
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Raung (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, peningkatan aktivitas vulkanis itu teramati pada pukul 00.00-06.00 WIB. Gunung 3332 MDPL yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember itu mengeluarkan asap kawah putih dan kelabu dengan ketinggian mencapai 1000 meter dari puncak.
"Sempat terlihat cahaya api, suara gemuruh terdengar di radius 20 kilometer dengan skala kecil. Untuk abu mengarah ke timur. Dari beberapa laporan hujan abu terjadi di wilayah Kecamatan Licin," kata Mukijo, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (3/2).
Abu vulkanik, jelasnya, berpotensi terjadi di wilayah sekitar Gunung Raung. Hal itu bergantung kepada arah mata angin. Hingga siang ini, angin masih dominan ke arah ke timur.
Untuk microtremor yang terjadi, lanjutnya, terekam dengan amplitudo 5-32 milimeter, lebih dominannya 13 mm.
Ketua PPGA Raung itu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Meskipun status gunung berada di level II atau waspada. Untuk puncak erupsinya, PPGA belum mengetahui secara pasti kapan akan terjadi.
"Kalau puncak belum tahu ya. Kalau tremornya masih tinggi dan fluktuatif, kemudian suara gemuruhnya juga masih terus terdengar, cahaya api terus terlihat," papar Mukijo.
- Dikaitkan Dengan Aksi Pembubaran IKA GP Ansor, Banser Kota Surabaya Minta Maaf ke La Nyalla
- Tarif Parkir Icon Mall Akan Naik, DPRD Gresik Meradang
- Terima Bantuan Pohon Tabebuya, Pemkot Surabaya Siap Percantik Pinggir Sungai Kalimas