Jurnalis Tidak Boleh Netral dan Harus Berpihak, Kapan Waktunya? Ini Jawaban UAS  

Ustad Abdul Somad menjadi narasumber di JMSI Serie Webinar/RMOLJatim
Ustad Abdul Somad menjadi narasumber di JMSI Serie Webinar/RMOLJatim

 Ustad Abdul Somad (UAS) menyebut para jurnalis tidak bisa netral dalam membuat berita. Menurut UAS keberpihakan jurnalis yakni berada di jalan kebenaran. 


“Jurnalis tidak boleh netral. Jurnalis harus berpihak. Namun kapan waktunya orang berpihak, dan bagaimana standard keberpihakannya,” kata UAS saat menjadi narasumber Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Serie Webinar dalam tema “Bersatu Melawan Covid-19” dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (8/2).

Dikatakan UAS, Allah telah memberi dua jalan. Di antara Allah beri jalan pada manusia untuk bertaqwa dan jalan keburukan.

“Beruntung bagi jurnalis yang memilih jalan kebaikan,” ujarnya. 

Tapi pertanyaannya, menurut siapa standard keberpihakan baik dan buruk itu? UAS menjawab bahwa manusia diberikan Allah akal dan hati untuk berserah. Yang berserah itu disebut Muslim. 

“Maka, keberpihakan manusia (Muslim) sesuai Alquran dan Sunnah Allah. Jurnalis harus berpihak pada kebenaran, bukan karena personal, bukan aliran darah, aliran dana, dan bukan lainnya, itu jawaban saya menurut perspektif Islam,” demikian UAS.