Program vaksinasi mandiri atau vaksin corona berbayar yang digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ternyata laris manis dipesan ribuan perusahaan.
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua
- Jokowi Sindir Produsen Vaksin yang Banyak Omong
Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, per 10 Februari sudah ada sekitar 2.000 perusahaan yang mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi mandiri.
Namun, hal ini justru disayangkan oleh ahli Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono.
Karena pemesanan ini cenderung lebih mengutamakan kepentingan kelompok tertentu saja, bukan masyarakat secara umum.
"Tega ya hanya memikirkan vaksinasi karyawannya saja demi jasa bisa memulihkan ekonomi," ungkap Pandu lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (12/2), yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.
Ia pun meminta agar Pemerintah sebagai penyelenggara negara harus fokus untuk mengatasi pandemi Covid-19. Bukan malah mendukung upaya meraup keuntungan dari bisnis vaksin.
"Vaksinasi untuk rakyat dilakukan dengan skala prioritas untuk atasi pandemi, demi menekan penularan dan kematian," pungkasnya.
- Buka Bersama dengan KADIN Jatim, Khofifah Ajak Masyarakat Perbanyak Shodaqoh dan Semangat Jemput Lailatul Qadar
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster