Perjalanan tahun pertama pandemi Covid-19 pada 2020 kemarin membuat jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah.
- Jatim Provinsi Paling Aman Se-Pulau Jawa dan Teraman Kelima Se-Indonesia, Gubernur Khofifah Ajak Jaga Kondusifitas, Keamanan, dan Ketertiban
- Tarif Internet, Listrik, dan Bensin Catat Kenaikan Tertinggi dalam Survei Biaya Hidup 2022 BPS
- Nilai Ekspor Indonesia Capai Rp 341 Triliun, China Pemesan Terbesar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan angka penduduk miskin ini hanya sampai bulan September 2020.
September 2020 jumlah penduduk miskin Indonesia adalah 27,55 juta orang," ujar Kepala BPS, Suhariyanto dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/2).
Angka itu, lanjut sosok yang kerap disapa Kecuk ini, setara dengan 10,19 persen populasi penduduk Indonesia yang sekitar 270 juta jiwa.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 yang sebanyak 24,79 juta orang, terjadi kenaikan 0,97 persen dari angka kemiskinan di tahun 2020, atau naik sebanyak 2,76 juta.
Karena angka kemiskinan yang meningkat ini, Suhariyanto menjelaskan, angka ketimpangan pengeluaran penduduk atau Gini Ratio Indonesia pada September 2020 mencapai 0,385 atau melebar 0,005 poin dibandingkan September 2019 yang mencapai 0,380.
"Peningkatan gini ratio ini terjadi baik di kota dan di desa," demikian Suhariyanto menambahkan.
- Jatim Provinsi Paling Aman Se-Pulau Jawa dan Teraman Kelima Se-Indonesia, Gubernur Khofifah Ajak Jaga Kondusifitas, Keamanan, dan Ketertiban
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Tarif Internet, Listrik, dan Bensin Catat Kenaikan Tertinggi dalam Survei Biaya Hidup 2022 BPS