Selama Menjabat Bupati Ngawi, Kanang Dikenal Terbuka Terhadap Kritik

Kepala Dinsos Kabupaten Ngawi, Tri Pujo Handono/RMOLJatim
Kepala Dinsos Kabupaten Ngawi, Tri Pujo Handono/RMOLJatim

Usai sudah pengbadian Budi Sulistyono memimpin Kabupaten Ngawi. Sebagai tokoh birokrasi yang turut mewarnai Kabupaten Ngawi selama 20 tahun tentu banyak meninggalkan banyak cerita, baik dari relasi maupun bawahanya.


Selama menjabat sebagai Bupati Ngawi, Kanang sapaan akrab Budi Sulistyono dikenal sebagai sosok yang terbuka dan tidak anti dengan kritik. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngawi, Tri Pujo Handono kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (18/2).

"Saya kira full memori kalau bicara Pak Kanang selama menjabat wakil bupati sampai menduduki kursi bupati. Ia welcome banget bahkan minta masukan dari anah buahnya ketika akan menginisiasi program kebijakanya," ujarnya.

Tidak hanya menerima kritik, lanjut Tri Pujo, apabila ada kebijakan dari pusat yang dianggap sedikit tumpang tindih, Kanang pun tidak segan memberikan masukan serta saran secara gamblang.  Suatu contoh, saat Kanang mengikuti rapat terkait bansos tunai dampak Covid-19 dengan Gubernur Jawa Timur, Menteri Sosial serta Bupati/Walikota se Jawa Timur.

"Kalau tidak salah bulan Maret tahun lalu saat konferensi virtual Pak Kanang ini langsung mengkritik kebijakan pusat yang dianggap tumpang tindih. Ia meminta adanya tim khusus secara bersama antara Kementerian, Propinsi dan Kabupaten," jelasnya.

Diakhir cerita Tri Pujo, dari sekian pengalaman bersama Kanang yang paling dikenang ketika dirinya masih menjabat sebagai Camat Jogorogo. Kala itu menjelang Pilkada dan keberadaan Kanang mencalonkan diri sebagai Bupati Ngawi.

"Sewaktu saya bonceng sepeda motor untuk mencari sarapan di warung angkringan mendadak tanya ke saya apa saja kekurangannya saat menjabat wakil bupati. Agar saat menjadi bupati nantinya tidak mengecewakan warga masyarakat atas program kebijakan yang ia gariskan," pungkas Tri Pujo.