Kapolres Lakukan Mitigasi Wilayah Rawan Longsor di Ngawi Selatan

Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengecek lokasi rawan longsor/RMOLJatim
Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengecek lokasi rawan longsor/RMOLJatim

Curah hujan dengan intensitas lebat dalam beberapa hari terakhir terjadi di wilayah Ngawi dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam khususnya tanah longsor, Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya bersama stakeholder terkait langsung melakukan mitigasi bencana alam di wilayahnya.


Kali ini, Kapolres  menyambangi wilayah perbukitan yang dianggap rawan longsor di Ngawi selatan tepatnya di area Perhutani masuk Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo. Dilokasi tersebut, Kapolres Ngawi bersama petugas Perum Perhutani BKPH Lawu Utara serta pemerintah desa setempat melihat langsung petak 34 A dan petak 37 A.

"Dua titik yang kita lihat tadi memang diatas area terdapat aliran sungai. Apalagi kerawanan itu juga dilihat dari kemiringan lokasi yang ada," terang AKBP I Wayan Winaya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at, (19/2).

Menurutnya, pihak BKPH Lawu Utara sejak lama sudah melakukan upaya pencegahan dengan menanam pohon berakar kuat guna menanggulangi longsor ketika hujan lebat.

“Mitigasi dilakukan dalam rangka mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana baik materi maupun lainya,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Wayan Winaya, pengetahuan masyarakat perlu ditingkatkan terkait resiko bencana atau public awareness.

“Sehingga warga masyarakat sendiri akan nyaman serta aman dalam melakukan aktivitas keseharianya,” pungkasnya..

Terpisah, Kepala BPBD Ngawi Prila Yuda menyebut, dengan melihat dari topografi termasuk kultur tanah ada 4 wilayah kecamatan dari 19 kecamatan di Ngawi yang rawan longsor. Pertama wilayah Ngrambe disusul Sine, Jogorogo dan Kendal. Tingkat kerawanan longsor terjadi dari kualitas tanah yang gembur.

"Memang yang perlu diwaspadai itu pertama Ngrambe. Diwilayah ini tanah yang seharusnya ada tanaman kuat dan menahun malah dipaksa dijadikan area pertanian," jelasnya.

Sebagai antisipasi dini, pihaknya memberikan sosialisasi langsung ke masyarakat akan bencana longsor termasuk penyebab dan penangananya.

“Jika  warga melihat ada rekahan tanah yang berpotensi terjadinya longsor segera mungkin memberikan informasi ke perangkat desa terdekat,” tandasnya.