Tutup tahun 2020, Laba Bersih SBI Naik 30,4 Persen

Foto/Ist
Foto/Ist

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SB”) menyampaikan laporan kinerja keuangan tahun 2020 dengan kenaikan Laba Bersih 30,4


Konsumsi semen domestik tercatat turun dari 70 juta ton di tahun 2019 menjadi 62,7 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 10,4%. Namun demikian, pasar ekspor mengalami pertumbuhan secara kumulatif tahunan dari 6,1 juta ton pada tahun 2019 menjadi 9,3 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 51,8%.

Konsumsi semen domestik tercatat turun dari 70 juta ton di tahun 2019 menjadi 62,7 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 10,4%. Namun demikian, pasar ekspor mengalami pertumbuhan secara kumulatif tahunan dari 6,1 juta ton pada tahun 2019 menjadi 9,3 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 51,8%.

Penurunan konsumsi pasar semen domestik tercermin pada penurunan volume penjualan semen dan terak SBI dari 11,9 juta ton pada tahun 2019, menjadi 10,5 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 11,6%. Kenaikan hanya didapat dari penjualan ekspor yang melonjak dari 502 ribu ton pada tahun 2019, menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 198,1%. 

Penurunan volume juga terjadi di sektor bisnis beton jadi dari 1,5 juta m3 pada tahun 2019 menjadi 874 ribu m3 pada tahun 2020 atau sebesar 41,8%,  serta sektor bisnis agregat yang turun dari 2,3 juta ton menjadi 614 ribu ton pada tahun 2020 atau sebesar 73,2%.

Penurunan volume ini berdampak pada penurunan pendapatan dari Rp 11,1 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp 10,1 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 8,6%. Laba Kotor naik dari Rp2,9 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp 3 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 3,4%. EBITDA naik dari Rp 1,8 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp 2,5 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 39,5%. 

Program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2020, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8%. Sehingga perseroan mampu meningkatkan Laba Sebelum Bunga & Pajak Penghasilan dan akhirnya mencetak Laba Bersih dari Rp499 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp651 miliar pada tahun 2020 atau sebesar 30,4%.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (19/2), menanggapi kinerja keuangan tahun 2020, Presiden Direktur, Aulia Mulki Oemar mengatakan bahwa dampak pandemi harus lebih mampu dimitigasi pada tahun 2021. Dimulainya vaksinasi oleh pemerintah untuk pengentasan Covid-19, menjadi salah satu fundamental optimisme untuk pemulihan perekonomian di Indonesia. 

“Kita sudah dapat banyak pembelajaran sepanjang tahun 2020. Kini saatnya sektor industri bangkit dengan strategi-strategi baru. Untuk mendukung upaya-upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah, bersama SIG kami menetapkan fokus untuk mengembangkan nilai tambah dan menghadirkan solusi-solusi inovatif baru, untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, mudah, berkualitas serta penerapan protokol kesehatan pada setiap rantai pasokan hingga produk atau layanan diterima pelanggan”, demikian Aulia.