Hapus Tato Massal Di Rumah Dinas Walikota Probolinggo

Penghapusan rato di rumah dinas Walikota Probolinggo/RMOLJatim
Penghapusan rato di rumah dinas Walikota Probolinggo/RMOLJatim

Ratusan warga di wilayah tapal kuda seperti Kabupaten Lumajang, Situbondo, Probolinggo dan Kota Probolinggo, melakukan aksi hapus tato secara massal. 


Kegiatan penghapusan tato itu dilakukan secara gratis di rumah dinas Walikota Probolinggo jalan Panglima Sudirman.

Alasan melakukan aksi hapus tato tersebut, lantaran karena menyesal akibat pergaulan bebas yang pernah diikutinya. 

"Saya merasa menyesal dengan tato ini dan ingin menghapusnya," kata Muhammad Lutfi (25) warga Desa/Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (21/2).

Lutfi mengaku, dirinya terlanjur memasang tato pada bagian lengan kanan dan punggungnya semenjak lima tahun lalu. Karena persoalan pergaulan bebas.  

"Namun saat ini saya merasa menyesal dan ingin menghapus tato ini," ujarnya.

Dirinya mengikuti kegiatan penghapusan tato tersebut karena digelar secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. 

"Sebab biaya penghapusan tato jika dilakukan mandiri lumayan mahal bahkan satu sentimeternya mencapai Rp 150 ribu, tinggal menghitung saja berapa lebar tato yang ada," tegasnya.

Sementara itu Heri Wijayadi, bagian Sekretariat Panitia Roadshow Hijrah Hapus Tato Goes To Probolinggo mengatakan, kegiatan tersebut sudah diikuti oleh ratusan warga di daerah Lumajang, Situbondo, Probolinggo dan Kota Probolinggo.

"Untuk yang mendaftar secara online sebanyak 104 orang dan yang langsung mendaftar ke lokasi sekitar 14 orang," jelasnya.

Namun saat ini pihaknya masih tetap membuka dan melayani masyarakat yang ingin menghapus tato sampai dengan pukul 21.00.

"Kegiatan ini digelar oleh Dewan Dakwah Islamiyah bekerjasama dengan Laznah Dewan Dakwah Jawa Timur dan di dukung oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan memberikan fasilitas bagi pihaknya," tegas Heri.

Ia menyebutkan rata rata alasan mereka melakukan penghapusan tato karena menyesal akibat pergaulan yang pernah dijalani. 

"Bahkan tidak hanya orang laki laki saja yang memasang tato dan ingin menghapusnya namun juga banyak perempuan yang ikut hapus tato juga," jelasnya.

Selain itu Heri juga menghimbau kepada orang tua untuk bisa menjaga dan terus mengawasi pergaulan bagi anak-anaknya. Sehingga tidak terjerumus dan tidak memasang tato pada tubuhnya.

"Bahkan dari mereka juga mengaku ada tato pada tubuhnya karena di pasang oleh temannya dengan cara dimabukkan terlebih dahulu," pungkasnya.